Kamis, 18/04/2024 19:24 WIB

Mentan Syahrul Sambut Kedatangan 790 Ribu Vaksin PMK dari Prancis

Mentan Syahrul sambut kedatangan 790 ribu vaksin PMK dari Prancis.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyambut kedatangan 790 ribu vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Prancis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/6).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyambut kedatangan 790 ribu vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Prancis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/6).

"Kita tentu berbahagia hari ini bahwa vaksin yang kita tunggu sudah sampai di Indonesia. Mencari vaksin bukan seperti mencari obat di supermarket karena vaksin membutuhkan kepastian-kepastian, seperti stereotipe wabah PMK-nya maupun strain yang ada," tutur Syahrul.

Syahrul mengatakan, vaksin merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan penyebaran PMK. Di samping itu, kerja sama Kementan dengan semua stakeholder juga menjadi bagian penting dalam menyehatkan ternak yang ada.

"Hari ini kita makin pede bahwa setelah berbagai upaya maksimal Kementan dengan pemerintah derah PMK ini dapat kita kendalikan secara maksimal. Hari kita dapatkan 790 dosis dan mulai besok sudah bisa kita lakukan delivery," kata Syahrul.

Pemerintah dalam hal ini Kementan telah melakukan pemesanan 3 juta dosis PMK untuk digunakan secara darurat. Sebanyak 800 ribu dosis sesuai dengan tahapan kontrak dari pihak Prancis sudah diterima Kementan.

"Selanjutnya 2,2 juta dosis vaksin akan diserahkan kepada Kementan pada tahap dua setelah kontrak pada tahap dua ini selesai," kata Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin, yang mewakili Direktur Jenderal Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah.

Sebelumnya, telah tiba 10 ribu vaksin PKM pada 12 Juni 2022, yang merupakan hibah/bantuan dan kerja sama Kementan dengan mitra pembangunan dalam hal ini Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Nuryani mengatakan, kegiatan vaksinasi ini akan dilaksakan pada hewan yang sehat. Pertama, hewan yang memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti sapi bibit dan sapi perah.

"Kegiatan vaksinasi ini akan dilaksakan pada hewan yang sehat. Untuk hewan yang baru sempuh itu mempunyai antibodi yang ada di dalam tubuhnya, sehingga 6 bulan kemudian baru bisa dilakukan vaksinasi," ujarnya.

Tujuan vaksinas kedua, yakni untuk pengendalian PMK dengan melakukan vaksinasi pada ternak melalui kegiatan zona vaksinasi. "Jadi nanti kita akan bikin ring vaksinasi. Kemudian dari ring vaksinasi itu 10 km radius dari yang tertular kita akan gelar vaksinasi pada hewan sehat," ujarnya.

Terkait vaksinasi, Nuryani mengatakan, satu ekor ternak akan dilakukan tiga kali vaksinasi. Jarak vaksinasi pertama dan kedua sekitar empat minggu dan jarak vaksinasi antara kedua dan ketiga 6 bulan. "Setelah itu setiap tahun dilakukan vaksinasi," pungkasnya

KEYWORD :

Vaksin PMK Syahrul Yasin Limpo Kementerian Pertanian Nasrullah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :