Sabtu, 20/04/2024 16:46 WIB

Kementan Dukung Agroeduwisata Sebagai Inovasi Pelayanan Publik dan Penyuluhan Pertanian

Kementerian Pertanian berupaya melengkapi penyuluh pertanian dengan inovasi dan informasi yang mutakhir.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

Jakarta, Jurnas.com - Setiap daerah dituntut meningkatkan kapasitas dan produktivitas pertanian. Sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Peningkatan daya saing tersebut diharapkan berdampak pada kemampuan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mendukung hal tersebut, Kementerian Pertanian berupaya melengkapi penyuluh pertanian dengan inovasi dan informasi yang mutakhir. Termasuk melalui Agroeduwisata, yang merupakan Inovasi Pelayanan Publik sekaligus menjadi Inovasi Penyuluhan Pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pengembangan sektor pertanian yang digabungkan dengan pariwisata atau Agro wisata di seluruh daerah di Indonesia untuk meningkatkan nilai ekonomi selain komoditas.

"Saya kira ini langkah maju bahwa pertanian itu bukan hanya menghasilkan padi, jagung, kacang-kacang tapi sebenarnya dengan penataan yang baik banyak akselerasi yang bisa kita intervensi jadikan potensi untuk mendapatkan tambahan lagi bagi masyarakat," ujar Mentan SYL.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, pada Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 24, bertema Penyuluh Penggerak Agroeduwisata yang dilaksanakan, Selasa (14/06/2022), di AOR BPPSDMP, Jakarta.

Dedi mengatakan, sektor pariwisata dan pertanian sama-sama penting, sehingga dulu tercetus konsep agrowisata atau wisata yang berbasis pertanian.

"Agrowisata-agrowisata yang dikelola dengan baik memiliki daya tarik, sekaligus dampak ekonomi luar biasa pula bagi masyarakat di sekitarnya," kata Dedi.

Selanjutnya Dedi mengatakan, pertanian dan pariwisata memberikan dampak positif. Jadi, jangan sampai saling mematikan, justru harus sinergi dan mendukung.

Agroeduwisata merupakan kebutuhan hidup manusia yang dikemas menjadi keuntungan dibidang ekonomi dan sosial," jelas Dedi.

Hal ini sejalan dengan fungsi kostratani sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian dan Pusat konsultasi agribisnis, dengan adanya agroeduwisata pertanian menjadi sektor penopang perekonomian nasional sehingga terobosan menggabungkan pertanian dengan sektor lain seperti pariwisata menjadi sangat menarik.

Narasumber Ngobras, Diat Sujatman, merupakan penyuluh penggerak agroeduwisata di Kabupaten Sukabumi. Diat menjabarkan tentang agroeduwisata yang dikembangkannya salahsatunya Agroeduwisata BPP Sukalarang yang dimulai pada tahun 2014.

“Agrowisata mengenalkan dunia pertanian Pada anak usia dini. Salah satunya mengenalkan dan mengajarkan anak-anak usia sekolah mencintai dunia pertanian dalam bentuk agroeduwisata," jelas Diat.

Lebih lanjut Diat menjelaskan, Agroeduwisata merupakan model bisnis yang terintegrasi, efisien, dan ekonomis mengingat seluruh upaya-upaya tersebut dilakukan dalam suatu wilayah dan dikemas sebagai wahana edukasi sekaligus wisata.

Optimalisasi pengelolaan sumber daya pertanian di wilayah pengembangan guna mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan dengan cakupan komoditas unggulan setempat. Dengan demikian, bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani

“Optimalisasi pengelolaan sumber daya pertanian di wilayah pengembangan mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan dengan cakupan komoditas unggulan setempat. Dengan demikian, Agroeduwisata menjadi tempat pelatihan dan inkubasi bisnis, serta model diseminasi inovasi teknologi pertanian," pungkas Diat.

KEYWORD :

Kementan Agroeduwisata Syahrul Yasin Limpo Penyuluh Pertanian Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :