Kamis, 25/04/2024 11:49 WIB

Arab Saudi Permudah Aturan COVID-19 saat Jemaah Haji Pertama Tiba

Arab Saudi permudah aturan COVID-19 saat jemaah haji pertama tiba.

Peziarah Muslim melewati pemeriksaan paspor setibanya mereka di Bandara Internasional King Abdulaziz di kota pesisir Laut Merah Arab Saudi Jeddah pada 5 Juni 2022, sebelum ziarah haji tahunan di kota suci Mekah. (AFP/Amer HILABI)

JAKARTA, Jurnas.com - Arab Saudi mengatakan tidak akan lagi mengharuskan memakai masker di sebagian besar ruang tertutup, mengurangi pembatasan pandemi menjelang haji bulan depan.

Langkah itu dilakukan saat kerajaan bersiap untuk menyambut sekitar 850.000 peziarah dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam haji tahunan. Gelombang pertama jemaah haji asing sejak sebelum pandemi COVID-19 mulai berdatangan dari Indonesia lebih dari seminggu yang lalu.

Masker masih akan diperlukan di Masjidil Haram Mekah, yang mengelilingi Ka`bah, tempat umat Islam berdoa, dan Masjid Nabawi di Madinah, tempat Nabi Muhammad dimakamkan, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Senin oleh Saudi Press Agency.

Di luar ketentuan itu, masker tidak lagi diwajibkan untuk dipakai di tempat tertutup, meskipun pemilik tempat usaha dapat bersikeras bahwa mereka mengenakannya jika mereka mau.

Kerajaan juga tidak lagi mengharuskan orang untuk menunjukkan bukti vaksinasi pada aplikasi ketika masuk ke ruang tertutup. Penggunaan masker dan penggunaan aplikasi telah jarang diterapkan dalam beberapa bulan terakhir.

Pandemi COVID-19 telah sangat mengganggu ziarah Muslim, yang biasanya merupakan penghasil pendapatan utama bagi kerajaan, menghasilkan sekitar US$12 miliar per tahun.

Salah satu dari lima rukun Islam, haji harus dilakukan oleh semua Muslim yang memiliki kemampuan setidaknya sekali dalam hidup mereka. Ini terdiri dari serangkaian ritual keagamaan yang diselesaikan selama lima hari di kota paling suci Islam, Mekah, dan daerah sekitarnya di barat Arab Saudi.

Menjadi tuan rumah haji adalah masalah prestise dan sumber legitimasi yang kuat bagi para penguasa Saudi.

Pada tahun 2021, wabah COVID-19 memaksa otoritas Saudi untuk secara dramatis mengurangi haji untuk tahun kedua, dan hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang divaksinasi penuh yang ambil bagian.

Pada bulan April, kerajaan mengumumkan akan mengizinkan satu juta Muslim dari dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi dalam haji tahun ini.

Ibadah haji tahun ini akan dibatasi untuk Muslim yang divaksinasi di bawah usia 65 tahun, kata kementerian haji.

Mereka yang datang dari luar Arab Saudi, yang harus mengajukan visa haji, diharuskan menyerahkan hasil PCR negatif COVID-19 dari tes yang dilakukan dalam waktu 72 jam perjalanan.

Sejak awal pandemi, Negeri Petro Dolar telah mencatat lebih dari 778.000 kasus COVID-19, lebih dari 9.100 di antaranya fatal, dalam populasi sekitar 34 juta.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Aturan COVID-19 Jemaah Haji Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :