Rabu, 24/04/2024 12:13 WIB

UE Siap Genjot Ekspor Makanan dan Minuman ke Indonesia

UE Siap Genjot Ekspor Makanan dan Minuman ke Indonesia

Dubes Uni Eropa dan Brunei Darussalam untuk Indonesia, Vincent Piket (tengah) | Foto: Ist

Jakarta, Jurnas.com - Uni Eropa (UE) siap meningkatkan ekspor makanan dan minuman ke Indonesia, sebagai bentuk kelanjutan hubungan positif blok tersebut dengan RI. Hal ini disampaikan Dubes Uni Eropa dan Brunei Darussalam untuk Indonesia, Vincent Piket, dalam kegiatan `Partnership Event` rangkaian kampanye `Warna-Warni Eropa. Cita Rasa Unggulan` di Indonesia pada akhir Mei lalu.

Vincent mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pihak-pihak berwenang di Indonesia untuk memungkinkan bisnis dan konsumen lokal, mendapatkan akses yang lebih luas ke pasokan produk-produk makanan dan minuman yang beragam, aman, dan kualitas tinggi dari negara anggota Uni Eropa.

Pihak Uni Eropa juga telah menetapkan tujuan jangka pendeknya untuk meningkatkan ekspor di Indonesia terutama untuk produk daging dan produk olahan susu.

"Konsumen dapat menikmati produk Uni Eropa dengan nyaman berkat pengawasan kualitas tinggi dan standar sertifikasi, serta ketertelusuran `Dari Pertanian Hingga ke Penyajian` untuk memastikan produk-produk daging Uni Eropa berkualitas dan aman," kata Vincent.

"Sementara itu, para produsen memadukan teknik produki tradisional dengan praktik inovatif pada produk olahan susu Uni Eropa yang membawa kesegaran dan keamanan untuk produk olahan susu mereka. Kami berharap dalam tiga tahun ke depan, akan lebih banyak produk daging dan olahan susu dari Uni Eropa yang tersedia di pasar Indonesia untuk memungkinkan konsumen menikmati produk-produk berkualitas dari Uni Eropa yang lebih banyak lagi," imbuh dia.

Vincent menambahkan, sebagai salah satu aksi utama di bawah kebijakan European Green Deal, strategi `Dari Pertanian Hingga ke Penyajian`, Uni Eropa berupaya mengatasi tantangan sistem pangan berkelanjutan secara komprehensif.

"Strategi baru ini mendorong produksi dan pemrosesan makanan yang lebih hijau, pola makan yang lebih berkelanjutan dengan limbah makanan yang lebih sedikit, membangun rantai makanan yang bekerja tak hanya untuk konsumen dan produsen, tetapi juga untuk iklim dan lingkungan," terang dia.

Roy Nicholas Mandey, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membagikan pandangannya terkait peluang dari produk-produk makanan dan minuman UE di Indonesia.

Dikatakan, sebagai aktor utama yang memperkenalkan dan menyoroti makanan dan bahan-bahan makanan Eropa kepada konsumen, sektor bisnis ritel mengalami peningkatan pemintaan produk-produk Uni Eropa selama beberapa tahun terakhir.

"Produk olahan susu, minyak zaitun, dan anggur terkenal mereka telah menjadi permintaan teratas. Tentu saja, ini akan menjadi peluang yang sangat baik untuk memperkuat kehadiran mereka di Indonesia," ungkap Roy.

Diketahui, kegiatan Partnership Event digelar sebagai bentuk ucapan terima kasih dan apresiasi atas dukungan mitra dagang dan media, dalam mempromosikan produk makanan dan minuman Uni Eropa di Indonesia. Juga, mencari kolaborasi lebih lanjut dan dukungan berkelanjutan untuk jaringan bisnis makanan dan minuman demi memperkuat kehadiran produk-produk Uni Eropa di pasar Indonesia.

Sejak peluncuran program kampanye `Warna Warni Eropa. Cita Rasa Unggulan` di Indonesia pada Agustus 2021 lalu, Uni Eropa telah berkolaborasi dengan mitra bisnis F&B (makanan dan minuman, Red) untuk menghadirkan produk-produk makanan dan minuman Uni Eropa, melalui perjalanan kuliner juga perjalanan budaya dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat dan juga media sosial, sekaligus promosi konsumen dan aktivasi ritel.

KEYWORD :

Makanan dan Minuman Uni Eropa Ekspor Vincent Piket




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :