Sabtu, 20/04/2024 07:52 WIB

Lawan Hoaks dengan Karya Seni, Kemenkominfo Siberkreasi Gandeng Musisi

Pesan Laleilmanino dan JKT48 dalam karya lagu Berani Bersuara

Informasi hoaks kuota gratis (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kemenkominfo RI bersama Siberkreasi berkolaborasi dengan Laleilmanino dan JKT48 untuk kampanyekan pentingnya bijak bermedia sosial dan melawan berita hoaks.

Kolaborasi itu menghasilkan sebuah karya seni berupa lagu inspiratif berjudul Berani Bersuara. Tembang ini diyakini bisa memberi pengaruh besar bagi Generasi Muda dan Gen-Z dalam memerangi hoaks karena diiringi dengan irama melodi yang membangkitkan semangat.

"Topik yang kita usung seputar pentingnya etika berkomunikasi yang baik di ranah digital. Dan tembang Berani Bersuara diluncurkan pada 27 Mei," ujar Nino, perwakilan dari Laleilmanino, produser dalam keterangannya, Jumat (10/6/2022).

Pesan lain yang diusung adalah agar masyarakat memahami bahwa berani bersuara tidaklah sama dengan asal bicara. Namun lebih pada suara yang bertumpu pada kebenaran, fakta, dan manfaatnya.

Berdasarkan laporan terbaru pada 2022, terdapat sekitar 191,4 juta pengguna media sosial di Indonesia dengan waktu konsumsi sekitar 3 jam dalam sehari.

Dari jumlah tersebut, Gen Z menjadi generasi yang mendominasi penggunaan media sosial di tanah air. Tanpa panduan ber-internet yang positif, Gen Z rentan terpapar isu-isu daring yang dapat membahayakan, seperti informasi palsu/hoaks, dan berbagai perilaku tidak etis seperti perselisihan, provokasi, intimidasi, ujaran kebencian, serta penipuan.

"Teringat dengan istilah `mulutmu harimaumu`, jemari kita pun bisa jadi harimau yang mampu memangsa di ranah digital, baik menyakiti hati dengan pilihan kata yang kurang bijak, maupun mengajak orang percaya akan informasi yang salah," ujar Nino.

"Lewat lagu ini kami ingin mengajak pendengar untuk lebih berhati-hati dalam bicara dan membaca agar tidak terjebak hoax yang menyesatkan. Seperti judulnya menggunakan emotikon yang maksudnya berarti hati–hati tapi dibuat agar terkesan lebih playful khas anak muda," sambung Nino.

Sementara itu, Shani selaku perwakilan dari idol group JKT48 menjelaskan, Generasi Z sebagai pihak yang paling banyak menggunakan media sosial sering kali lupa bahwa di ujung layar ada sesama manusia yang membaca ucapan dan melihat tindakan mereka.

"Maka pesan dalam kalimat pertama di lagu Berani Bersuara adalah berpikir sebelum berucap. Ini menjadi hal yang bijak untuk dilakukan dalam berekspresi di ranah digital," ujar Shani.

Koordinator Literasi Digital Kementerian Kominfo Rizki Ameliah menyebut generasi cakap digital adalah penggerak kemajuan bangsa dan negara.

Dengan berlangsungnya transformasi digital, jelas Rizki, pemahaman akan literasi digital memainkan peran kunci dalam membangun masa depan Indonesia.

"Dengan potensi kreatif yang dimiliki Indonesia sebagai sebuah negara, sangat penting bagi kita untuk membina dan membantu mengembangkan bakat yang dimiliki generasi muda, termasuk cara mereka berekspresi di ranah digital," jelasnya.

KEYWORD :

Hoaks Karya Seni Kemenkominfo Siberkreasi Berani Bersuara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :