Sabtu, 20/04/2024 14:35 WIB

Warga Kendeng Minta Gubernur Jateng Patuhi Putusan MA

Warga pegunungan Kendeng yang telah melakukan aksi hingga duabelas hari ini masih tetap meminta Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk mematuhi putusan MA tersebut.

Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng tetap tolak pabrik semen.

Semarang - Bertepatan dengan pelantikan para pejabat Eselon II atau Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jateng di komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) pada Jumat (30/12), masyarakat yang tergabung dalam Jaringan Marsyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) masih melakukan aksi untuk mengawal keputusan Mahkamah Agung (MA). Warga memenangkan gugatan Peninjauan Kembali (PK) atas izin lingkungan dan pertambangan PT Semen Indonesia.

Menurut Joko Prianto, koordinator JMPPK, warga yang telah melakukan aksi hingga duabelas hari ini masih tetap meminta Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk mematuhi putusan MA tersebut. Karena bagaimanapun, jelas Joko, keputusan tertinggi di negara ini adalah MA, tidak seharusnya masyarakat diperlakukan seperti itu. Jelas-jelas masyarakat sudah menang, jadi siapapun haris mematuhi putusan tersebut.

"Penerbitan izin baru yang dilakukan Ganjar Pranowo itu bagi kami adalah melawan hukum. Karena jelas diputusan MA cabut izin lingkungan PT Semen Indonesia. Tapi kenapa Pak Ganjar malah mengeluarkan izin (baru) tersebut. Ini kan aneh, berarti ada semacam tidak menghormati keputusan hukum," jelas Joko pada Jumat (30/12) sore, saat dikonfirmasi melalui seluler.

Aksi yang dilakukan pada siang saat pelantikan pejabat gubernuran itu mendapat dukungan dari Imam Aziz, Ketua Bidang Kebudayaan dan Hubungan antar Umat Beragama PBNU. Mantan Aktivis itu muncul di Semarang dan memberikan semangat kepada warga pegunungan Kendeng yang telah duabelas hari bertahan di depan kantor Gubernur Jateng.

Menurut Imam Aziz, dirinya sangat mendukung gerakan ibu-ibu dari pegunungan Kendeng yang menuntut pemerintah, dalam hal ini Gubernur Jateng, supaya melaksanakan putusan MA. Tidak ada hukum yang tertinggi selain MA.

"Oleh karena itu saya meminta kepada Pak Ganjar untuk bersikap sebagai negarawan dan tidak berbelit-belit. Sebenarnya urusan melestarikan lingkungan itu urusan negara," demikian Imam Aziz saat diminta warga untuk ikut berorasi.[]

KEYWORD :

tolak pabrik semen ganjar pranowo imam azis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :