Sabtu, 20/04/2024 13:56 WIB

AS akan Minta Pertanggungjawaban Pembunuh Shireen Abu Akleh

AS akan minta pertanggungjawaban pembunuh Shireen Abu Akleh.

Sebuah gambar reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh oleh tembakan tentara Israel selama serangan Israel, menurut saluran berita yang berbasis di Qatar, ditampilkan di gedung markas Al-Jazeera di Doha, Qatar, 11 Mei 2022. REUTERS/Imad Creidi

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah berjanji untuk menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Ia menyerukan penyelidikan independen atas insiden tersebut.

Wartawan veteran terkenal, seorang Amerika Palestina, ditembak mati oleh pasukan Israel pada 11 Mei saat meliput serangan tentara Israel di kamp Jenin di utara Tepi Barat yang diduduki menurut saksi dan rekan di dekatnya.

Seruan Blinken untuk penyelidikan independen pada Kamis datang ketika pemerintahan Presiden Joe Biden bersikeras bahwa Israel harus menjadi pihak yang memimpin penyelidikan pembunuhan itu di tengah seruan agar FBI melakukan tinjauannya sendiri.

Washington juga telah menolak seruan Palestina agar Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyelidiki dugaan kejahatan perang Israel secara lebih luas.

Tidak jelas apa yang dimaksud dengan "independen" oleh diplomat tinggi AS itu; Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan Al Jazeera untuk klarifikasi pada saat publikasi.

Tampil di forum jurnalis mahasiswa di sela-sela KTT Amerika Latin di Los Angeles, Blinken ditanyai Abby Martin, pembawa acara film dokumenter independen dan serial wawancara The Empire Files, mengapa sama sekali tidak ada dampak bagi Israel atas pembunuhan Abu Akleh.

"Kami sedang mencari penyelidikan yang independen dan kredibel. Ketika penyelidikan itu terjadi, kami akan mengikuti fakta, ke mana pun mereka mengarah. Sesederhana itu," katanya.

"Saya menyesalkan hilangnya Shireen. Dia adalah jurnalis yang luar biasa, warga negara Amerika," tambahnya.

Blinken menekankan bahwa fakta dalam kasus tersebut belum ditetapkan.

Banyak saksi dan penyelidikan oleh media dan kelompok hak asasi telah menyimpulkan bahwa Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel. Jaringan Media Al Jazeera mengatakan tak lama setelah insiden bulan lalu bahwa jurnalis itu dibunuh dengan darah dingin oleh pasukan Israel.

Puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat Blinken meminta FBI memimpin penyelidikan guna mencari temuan yang tidak memihak atas kematiannya. Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan mempercayai Israel untuk melakukan penyelidikan.

Pada Senin, Senator Kunci Republik Mitt Romney bergabung dengan rekan Demokratnya Jon Ossoff dalam menandatangani surat yang menyerukan kepada pemerintahan Biden untuk mendorong penyelidikan penuh dan transparan atas pembunuhan Abu Akleh dalam langkah langka dari seorang politisi Partai Republik.

Israel telah mengubah ceritanya tentang insiden itu beberapa kali, mulai dari menyangkal tuduhan, menyalahkan pembunuhan pada tembakan nyasar dari pejuang bersenjata Palestina, hingga mengakui bahwa seorang tentara Israel bisa saja keliru menembak Abu Akleh.

Pihak berwenang Israel meminta Otoritas Palestina untuk mengambil bagian dalam penyelidikan bersama, dan kemudian mengumumkan bahwa mereka tidak akan melakukan tinjauan kriminal atas pembunuhan tersebut. Tetapi outlet media Israel kemudian mengutip pengacara top tentara Israel yang mengatakan, militer melakukan segala upaya untuk menyelidiki insiden tersebut.

Polisi Israel menyerang prosesi pemakaman Abu Akleh di Yerusalem Timur yang diduduki dan memukuli pengusung peti mati yang membawa peti matinya dengan tongkat dalam adegan yang memicu kemarahan lebih lanjut dan menyerukan pertanggungjawaban.

Jaringan Media Al Jazeera telah menugaskan tim hukum untuk merujuk pembunuhan itu ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.

Sumber: Aljazeera

KEYWORD :

Amerika Serikat Antony Blinken Shireen Abu Akleh Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :