Rabu, 24/04/2024 22:03 WIB

Kecelakaan Kereta di Iran, 17 Orang Tewas dan 50 Kritis

Kecelakaan kereta di Iran, 17 orang tewas dan 50 kritis.

Gambar selebaran yang disediakan oleh Bulan Sabit Merah Iran pada 8 Juni 2022 menunjukkan penyelamat di lokasi kereta tergelincir di dekat kota Tabas di Iran tengah di jalur antara kota Mashhad dan Yazd di Iran. (AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Sebuah kereta penumpang tergelincir sebagian di Iran timur Rabu pagi, menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai 50 lainnya, termasuk beberapa yang mengalami kritis.

Pihak berwenang Iran mengatakan jumlah korban bisa meningkat, meskipun rincian awal tentang bencana yang melibatkan kereta api yang dilaporkan membawa sekitar 350 penumpang masih belum jelas.

Empat dari tujuh gerbong kereta tergelincir dalam kegelapan dini hari di dekat kota gurun Tabas, lapor televisi pemerintah Iran. Tabas terletak sekitar 550 kilometer (340 mil) tenggara ibukota, Teheran.

Tim penyelamat dengan ambulans dan helikopter telah tiba di daerah terpencil yang komunikasinya buruk. Lebih dari selusin orang menderita luka kritis, dengan beberapa dipindahkan ke rumah sakit setempat, kata para pejabat.

Media Iran mengutip Gubernur Tabas, Ali Akbar Rahimi, yang mengatakan kecelakaan itu menewaskan sedikitnya 17 orang dan jumlah korban jiwa mungkin bertambah saat tim penyelamat mencari gerbong kereta.

Rekaman udara dari lokasi bencana di gurun menunjukkan gerbong kereta di sisi mereka, dengan beberapa penyelamat berlari di tempat kejadian ketika mereka mencoba merawat mereka yang terluka.

TV pemerintah kemudian menayangkan gambar dari sebuah rumah sakit tempat yang terluka menerima perawatan. Salah satu dari mereka yang terluka mengatakan kepada penyiar bahwa mereka merasakan kereta tiba-tiba mengerem dan kemudian melambat sebelum tergelincir.

"Penumpang terpental di dalam mobil seperti bola di udara," kata penumpang yang terluka, yang tidak disebutkan namanya oleh TV pemerintah.

Penggelinciran terjadi sekitar 50 kilometer (30 mil) di luar Tabas di rel yang menghubungkan kota itu dengan pusat kota Yazd.

Laporan itu mengatakan kecelakaan itu sedang diselidiki. Laporan awal menunjukkan kereta bertabrakan dengan ekskavator di dekat rel, meskipun tidak segera jelas mengapa ekskavator berada di dekat rel kereta pada malam hari. Seorang pejabat menyarankan itu bisa menjadi bagian dari proyek perbaikan.

Kecelakaan kereta api terburuk di Iran terjadi pada 2004, ketika sebuah kereta api yang membawa bensin, pupuk, belerang dan kapas jatuh di dekat kota bersejarah Neyshabur, menewaskan sekitar 320 orang, melukai 460 lainnya dan merusak lima desa. Kecelakaan kereta api lainnya pada tahun 2016 menewaskan puluhan orang dan melukai puluhan orang.

Iran memiliki sekitar 14.000 kilometer (8.700 mil) jalur kereta api di seluruh negara sekitar dua setengah kali ukuran Texas. Sistem kereta apinya mengirim orang dan barang ke seluruh negeri, terutama di daerah pedesaan.

Iran juga memiliki sekitar 17.000 kematian tahunan di jalan raya, salah satu catatan keselamatan lalu lintas terburuk di dunia. Tingginya jumlah korban dipersalahkan karena pengabaian luas terhadap undang-undang lalu lintas, kendaraan yang tidak aman, dan layanan darurat yang tidak memadai.

Iran, yang sudah tegang di bawah sanksi AS atas kesepakatan nuklirnya yang runtuh, telah berduka atas kematian sedikitnya 41 orang yang tewas dalam sebuah gedung yang runtuh di barat daya negara itu.

Sumber: AP

KEYWORD :

Kereta Kecelakaan Lalu Lintas Iran Tewas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :