Awak darat memegang bendera AS dan Kuba di dekat pesawat JetBlue yang baru saja mendarat, penerbangan terjadwal komersial pertama antara Amerika Serikat dan Kuba dalam lebih dari 50 tahun, di Bandara Internasional Abel Santamaria di Santa Clara, Kuba, pada 31 Agustus 2016. ( Foto: Reuters/Alexandre Meneghini)
JAKARTA, Jurnas.com - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mencabut serangkaian pembatasan penerbangan ke Kuba yang diberlakukan oleh pendahulunya, termasuk mengakhiri larangan penerbangan maskapai AS ke bandara Kuba selain Havana.
Departemen Transportasi AS (USDOT) mengeluarkan perintah atas permintaan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang mengatakan tindakan itu untuk mendukung rakyat Kuba, dan demi kepentingan kebijakan luar negeri AS.
Gedung Putih bulan lalu telah mengisyaratkan langkah yang direncanakan sebagai bagian dari revisi kebijakan yang lebih luas terhadap Kuba. Pembatasan penerbangan telah dicabut efektif segera.
Pemerintahan Trump telah mengeluarkan serangkaian pembatasan penerbangan pada 2019 dan 2020 dalam upaya untuk meningkatkan tekanan ekonomi AS pada pemerintah Kuba.
Mereka termasuk melarang maskapai penerbangan AS terbang ke delapan bandara internasional di Kuba di luar Havana termasuk di Camaguey, Cayo Coco, Cayo Largo, Cienfuegos, Manzanillo, Matanzas dan Santiago de Cuba.
Di bawah Presiden Donald Trump, USDOT memberlakukan batasan pada penerbangan charter ke Kuba sebesar 3.600 per tahun dan kemudian menangguhkan penerbangan charter pribadi ke Kuba. Departemen tersebut juga melarang penerbangan sewaan ke bandara Kuba mana pun kecuali Havana.
Kemudian Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Kuba "menggunakan dana pariwisata dan perjalanan untuk membiayai pelanggaran dan campur tangan di Venezuela. Diktator tidak dapat diizinkan untuk mengambil keuntungan dari perjalanan AS".
USDOT di bawah Trump memang mengizinkan charter publik resmi ke dan dari Havana dan penerbangan charter resmi lainnya untuk tujuan medis darurat, pencarian dan penyelamatan, dan perjalanan lain yang dianggap untuk kepentingan AS.
Dengan maskapai AS menghadapi penerbangan penuh dan beberapa menghadapi kekurangan karyawan, tidak jelas berapa banyak penerbangan baru ke Kuba yang mungkin ditambahkan.
Sebagai hasil dari perintah tersebut, USDOT diberhentikan sebagai aplikasi tertunda yang diperdebatkan untuk pengecualian darurat dan untuk alokasi penerbangan charter publik Havana.
Sumber: Reuters
KEYWORD :Amerika Serikat Joe Biden Kuba Donald Trump USDOT