Sabtu, 20/04/2024 20:49 WIB

PBB Beharap Dapat Redakan Krisis Pangan yang Dipicu Perang Ukraina

PBB beharap dapat redakan krisis pangan yang dipicu perang Ukraina.

Seorang pemanen mengumpulkan gandum dari ladang dekat desa Krasne di daerah Chernihiv Ukraina [File: Anatolii Stepanov/FAO via AFP]

JAKARTA, Jurnas.com -  Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres berharap dapat meredakan krisis pangan yang dipicu oleh perang di Ukraina, tetapi memperingatkan bahwa setiap kesepakatan untuk membuka blokir pengiriman komoditas seperti biji-bijian masih jauh.

Konflik tersebut telah memicu krisis pangan global dengan melonjaknya harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk.

Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga merupakan eksportir pupuk utama dan Ukraina pemasok utama minyak jagung dan bunga matahari.

"Saya pikir ada kemajuan, tetapi kami belum sampai di sana. Ini adalah hal-hal kompleks dan fakta bahwa semuanya saling terkait membuat negosiasi menjadi sangat kompleks," kata Guterres dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson di Stockholm.

Dengan Rusia mengendalikan atau secara efektif memblokade semua pelabuhan Laut Hitam Ukraina, pengiriman biji-bijian dari Ukraina terhenti sejak invasi Rusia 24 Februari sementara Moskow menyalahkan sanksi Barat karena mengganggu ekspor biji-bijian dan pupuk.

Guterres, yang mengunjungi Moskow dan Kyiv awal tahun ini, sedang mencoba untuk menengahi apa yang dia sebut sebagai kesepakatan paket untuk melanjutkan ekspor makanan Ukraina dan ekspor makanan dan pupuk Rusia sebagai bagian dari upaya badan dunia untuk meringankan krisis.

"Seperti yang saya katakan kepada dewan keamanan, saya berharap, tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh dan kami berkomitmen penuh untuk mewujudkannya," katanya.

Presiden Vladimir Putin mengatakan awal pekan ini bahwa Rusia bersedia memfasilitasi ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam, serta pengiriman pupuk Rusia, jika sanksi dilonggarkan.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

PBB Perang Ukraina Krisis Pangan Antonio Guterres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :