Jum'at, 19/04/2024 19:29 WIB

Din Syamsuddin Sebut Suami Inneke Sering Keluarkan Cek Tak Bernominal

Cek tak bernominal yang sering dikeluarkan kemudian diserahkan kepada anak buahnya.

Din Syamsuddin

Jakarta - Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin menyebut Direktur Utama PT Merial Esa, Fahmi Darmawansyah sering mengeluarkan cek. Cek tak bernominal yang sering dikeluarkan kemudian diserahkan kepada anak buahnya.

Demikian disampaikan Din di gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/12). Din datang ke KPK untuk membesuk dua koleganya yakni Fahmi dan Irman yang ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Guntur.

Din mengungkapkan ihwal pengeluaran cek itu setelah disinggung kasus dugaan suap satelit monitoring di Badan Keamanan Laut yang akhirnya menjerat Fahmi, suami Inneke Koesherawaty sebagai pesakitan. Sepengetahuan Din, Fahmi sudah banyak mengeluarkan banyak dana untuk proyek Bakamla.

"(Untuk proyek Bakamla) Sudah banyak mengeluarkan dana walau anggaran proyek itu belum turun seluruhnya. Tapi beliau telah mengeluarkan dana yang banyak," kata Din.

Namun, Din tak yakin Fahmi menjadi aktor intelektual kasus suap tersebut. Terlebih, lanjut Din, PT Melati Technofo Indonesia (MTI)‎ selaku pemenang tender belum resmi menjadi milik Fahmi. Masih dalam proses akuisisi, sehingga yang kelola saat proyek Bakamla itu masih pemilik lama.

"Saya tahu persis, beliau itu tidak mengurus rinci, detail. Ketika anak buahnya mengajukan lewat WA (whatsapp), dia tidak membaca. Dia keluarkan cek sering tak bernominal, terus diserahkan kepada anak buahnya," ungkap Din.

Disisi lain, Din menyebut bahwa Fahmi sempat terkejut saat ditetapkan tersangka KPK. Sebab itu, lanjut Din, Fahmi langsung pulang ke Jakarta.

‎"Saya belum mengetahui sebagainya, kecuali yang saya dengar dari beliau. Beliau niat bantu negara laksanakan sebuah proyek pemasangan monitoring satelit di Bakamla,  yang tentu memerlukan modal. Maka itu yang lulus lewat tender resmi beberapa bulan lalu itu merupakan modal. Pak Fahmi Darmawansyah sebagai pengusaha, pengusaha muslim berniat untuk membantu," ujar Din.

Terkait kunjungannya, Din mengaku kedatangannya untuk memberi dukungan moril. "Tentu ketersangkaan oleh KPK ini merupakan ujian dan cobaan. Ini saya akan datang ke sana untuk beri dukungan moril dan doa," tutur Din.

Din mengakui Fahmi merupakan mantan pengurus MUI. Namun, dia meyakini proses hukum yang dijalani Fahmi tak pengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap lembaganya.

‎"Tidak, tidak (pengaruh). Memang, ikut bendahara tapi tidak pernah aktif. Sesungguhnya beliau tidak bersedia, tetapi di MUI dulu, beberapa pengusaha muslim diajak. Tapi beliau tidak pernah ikut rapat, jadi sebenarnya dia nonaktif. Dan saya pikir, beliau juga sudah mengundurkan diri secara formal," ucap Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu.

Fahmi, kata Din, diangkat menjadi pengurus berdasar hasil Munas di Surabaya. Meski demikian, Din tak menyebut rinci, mengenai kapan Fahmi mengundurkan diri dari MUI. "Itu sejak tahun 2015 ( Fahmi diangkat menjadi pengurus MUI)," tandas Din.

KEYWORD :

din syamsuddin inneke koesherawaty fahmi darmawansyah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :