Jum'at, 19/04/2024 20:15 WIB

Transformasi Digital Geser Sektor Bisnis ke Era Digital Entrepreneurship

Transformasi digital menggeser trend ekonomi

Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid

Jakarta, Jurnas.com - Perkembangan transformasi digital berdampak terhadap percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Dalam kaitan itu, penggunaan teknologi internet atau digital dianggap sebagai bentuk adaptasi terhadap tantangan di masa pandemi Covid-19 apalagi saat ini sektor bisnis telah bergeser ke era digital entrepreneurship.

Hal itu mengemuka dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Optimalisasi Penggunaan Internet untuk Digital Entrepreneuership yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (20/5).

Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan CEO Waroeng Royal Dimsum, M Ronny Suherza.

Dalam paparannya, Meutya Hafid mengatakan transformasi digital di era industri 4.0 mempengaruhi dan mengubah perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Salah satu perubahan perilaku masyarakat dalam ekonomi pada masa pandemi Covid-19 ini adalah perubahan terhadap preferensi masyarakat dalam berbelanja

"Dari berbelanja offline ke arah berbelanja online via aplikasi dan internet," ujarnya.

Politisi perempuan Partai Golkar itu mengatakan pengadopsian teknologi internet di era pandemi Covid-19 pada berbagai bidang sangat diperlukan agar bisa melanjutkan kembali kegiatan dan aktifitas yang terhenti seperti aktifitas ekonomi.

"Pemanfaatan internet di era digital entreprenuership salah satu manfaatnya selain memasarkan produk lebih cepat, analisa produk dan pasar juga bisa dilakukan secara akurat," katanya.

Di tempat yang sama, CEO Waroeng Royal Dimsum, M Ronny Suherza mengungkapkan untuk membangun brand awaraness dalam sebuah pemasaran produk, ada dua hal penting yang perlu menjadi perhatian, yakni logo dan brand atau merek.

"Logo dan brand (merek) adalah dua hal yang berbeda. Keduanya sama-sama tidak bisa bekerja efektif, tanpa dukungan satu sama lain," ujarnya.

Menurut Ronny, brand membutuhkan logo sebagai representasi utama dalam.membangun citra perusahaan. Sebaliknya logo membutuhkan brand, untuk mencapai fungsinya melalui bentuk-bentuk yang spesifik dalam membangun citra positif kepada konsumen.

Sementara itu, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan literasi digital memegang peranan penting dalam agenda transformasi digital nasional.

"Kunci dasar transformasi digital itu adalah literasi sumber daya manusia," kata Semuel.

Kemampuan sumber daya manusia akan berpengaruh terhadap bagaimana mereka menggunakan ruang digital. Pemerintah gencar mengadakan literasi digital agar masyarakat bisa menggunakan internet untuk hal yang positif.

"Bagaimana beraktivitas di ruang digital secara aman, bertransaksi secara aman dan menjaga data pribadi," ujarnya.

KEYWORD :

Transformasi Digital Digital Entrepreneurship Meutya Hafid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :