Perempuan cenderung mengalami nyeri pada perut saat menjelang menstruasi (Foto: Doknet)
Madrid, Jurnas.com - Pemerintah Spanyol berencana memperkenalkan cuti medis bagi karyawati yang menderita nyeri haid yang parah. Dalam rancangan undang-undang yang disiapkan, perempuan berhak atas cuti tiga hari dalam sebulan, yang memungkinkan diperpanjang hingga lima hari.
Dikutip dari BBC pada Kamis (12/5), setelah calon regulasi ini bocor ke media, politisi Spanyol memperingatkan bahwa RUU tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Jika nantinya disahkan, maka regulasi ini akan hak hukum pertama bagi perempuan di Eropa. Hanya segelintir negara di dunia yang memiliki undang-undang seperti itu.
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
Undang-undang Spanyol adalah bagian dari reformasi kesehatan reproduksi yang lebih luas, yang akan mencakup perubahan undang-undang aborsi negara itu.
Media yang telah melihat bagian dari undang-undang tersebut melaporkan bahwa undang-undang tersebut akan diajukan ke kabinet awal minggu depan.
Cuti sakit tiga hari untuk periode menstruasi akan diizinkan dengan catatan dokter, menurut rancangan itu, dan berpotensi diperpanjang hingga lima secara sementara untuk rasa sakit yang sangat hebat atau melumpuhkan. Namun hal itu tidak berlaku bagi mereka yang menderita ketidaknyamanan ringan.
Menurut laporan El Pais, RUU ini adalah bagian dari upaya memperlakukan menstruasi sebagai kondisi kesehatan, yang juga mencakup penghapusan PPN pada beberapa produk kebersihan, dan produk kebersihan gratis tersedia di pusat-pusat umum seperti sekolah dan penjara.
Rancangan tersebut juga mencakup cuti hamil yang diperpanjang sebelum melahirkan, dan perubahan undang-undang aborsi yang digariskan awal tahun ini oleh Menteri Kesetaraan Irene Montero.
Termasuk pula menghapus persyaratan berusia 16 dan 17 tahun untuk melakukan aborsi tanpa izin orang tua atau wali mereka, yang diperkenalkan pada 2015 silam oleh pemerintah.
KEYWORD :Cuti Haid Spanyol RUU
