Kamis, 25/04/2024 17:03 WIB

AS Minta Pemimpin ASEAN Lebih Terlibat dalam Masalah Myanmar

Campbell mengatakan, ASEAN telah memulai inisiatif penting pada krisis, termasuk menunjuk seorang utusan untuk membawa pesan kepada para jenderal, tetapi

Chairman dan CEO Asia Group Kurt M Campbell menghadiri China Development Forum di Beijing, China, pada 23 Maret 2019. (Foto: Reuters/Thomas Peter)

JAKARTA, Jurnas.com - Pemeritnah Amerika Serikat (AS) ingin para pemimpin Asia Tenggara memainkan peran yang lebih mendalam dalam upaya mengembalikan Myanmar ke jalur demokrasi setelah kudeta tahun lalu.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ASEAN melarang junta Myanmar menghadiri KTT sampai Myanmar mencapai kemajuan terkait konsensus lima poin yang disepakati tahun lalu, dengan harapan bisa mengakhiri kekerasan yang meletus sejak kudeta militer dan penahanan para pemimpin negara yang dipilih secara demokratis, termasuk peraih Nobel Aung San Suu Kyi.

Koordinator Gedung Putih untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan, pemerintahan Joe Biden akan mendorong diplomasi yang lebih besar di Myanmar dalam pertemuan dengan para pemimpin ASEAN di Washington pada Kamis dan Jumat.

"Kami berharap dan mengharapkan ASEAN untuk mengambil inisiatif nyata dalam hal bagaimana melibatkan pemerintah saat ini dan oposisi tentang jalan ke depan," kata Campbell, dikutip dari Reuters.

Campbell mengatakan, ASEAN telah memulai inisiatif penting pada krisis, termasuk menunjuk seorang utusan untuk membawa pesan kepada para jenderal, tetapi "sebagian besar dari mereka belum membuahkan hasil".

"AS akan melanjutkan peran aktifnya bekerja sama dengan mitra lain, tetapi kami ingin ASEAN memainkan peran yang lebih dalam dalam diplomasi kritis tentang langkah selanjutnya di Burma," tambahnya, menggunakan nama lain untuk Myanmar.

Kudeta Februari 2021 di Myanmar memicu protes nasional, yang secara brutal ditekan oleh militer dan menyebabkan beberapa orang mengangkat senjata melawan junta.

Pertumpahan darah itu memicu tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh ASEAN, yang biasanya menerapkan kebijakan non-intervensi dalam urusan anggotanya, untuk melarang kepala junta Min Aung Hlaing dan pejabat militer lainnya dari pertemuan puncaknya.

Washington mengatakan akan mengikuti jejak ASEAN dalam partisipasi Myanmar dalam KTT dengan hanya mengundang perwakilan non-politik dari negara tersebut.

KEYWORD :

KKT ASEAN-AS Joe Biden Kurt Campbell Myanmar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :