Selasa, 23/04/2024 18:10 WIB

Ini Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Turun

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan harga minyak Indonesia

Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. (Foto: istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah menetapkan rata-rata harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) bulan April 2022 sebesar 102,51 dolar AS per barel. Angka ini turun 10,99 dolar AS dari 113,50 dolar AS per barel.

Penurunan harga ICP ini, tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 48.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan April 2022 yang diteken tanggal 9 Mei 2022.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan harga minyak Indonesia, yaitu:

- Kesepakatan di antara negara-negara anggota International Energy Agency (IEA) untuk bergabung dalam rencana AS untuk mengeluarkan cadangan minyak strategisnya sebesar 1 juta bopd selama 6 bulan terhitung Mei 2022 dengan total 180 juta bopd.

- Ekspor minyak Rusia yang masih berlanjut, terutama ke Asia melalui Laut Baltic dan Laut Hitam.

- Lockdown di pusat komersial China, Shanghai dan juga Beijing. Kebijakan Zero-COVID di China mempengaruhi wilayah-wilayah sekitar dan industri manufaktur serta operasional pelabuhan.

"Faktor lainnya adalah perkiraan IMF bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mengalami penurunan dan peringatan akan potensi peningkatan inflasi," demikian dikutip dari laman Ditjen Migas ESDM, Rabu (11/5/2022).

Selain itu, penguatan nilai tukar Dollar AS akibat ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS, sehingga investor mengalihkan investasi mereka dari pasar komoditas. "Kembali beroperasinya fasilitas pengiriman minyak mentah Caspian Pipeline Consortium (CPC) setelah perbaikan yang memakan waktu selama hampir 30 hari akibat cuaca buruk," dikutip dari Executive Summary.

Berdasarkan laporan OPEC bulan April 2022, produksi minyak mentah global diproyeksikan naik sebesar 370 ribu bopd bila dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya. Untuk kuartal pertama 2022, produksi OPEC tercatat sebesar 28,37 juta bopd, lebih besar 120 ribu bopd daripada volume call on OPEC untuk pemenuhan kebutuhan minyak global.

Terdapat penurunan proyeksi permintaan minyak dunia pada 2022 sebesar 400 ribu barel per hari menjadi 96,82 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi dalam laporan bulan sebelumnya.

Sementara terkait stok minyak, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial AS pada akhir April 2022 sebesar 5,8 juta barel, dibandingkan akhir bulan sebelumnya menjadi 415 juta barel yang disebabkan oleh turunnya pengoperasian kilang minyak AS.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh turunnya impor minyak mentah China yang disebabkan turunnya pembelian minyak mentah oleh kilang-kilang independen akibat rendahnya marjin kilang dan kilang-kilang besar milik pemerintah China sedang dalam periode pemeliharaan berkala.

 

KEYWORD :

ESDM ICP EIA Asia Pasifik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :