Kamis, 25/04/2024 02:16 WIB

Hemat Anggaran, Ini Jurus Pemerintah Kurangi Impor Elpiji

Kalau kita berhasil membangun jaringan gas nantinya gas pipa yang berasal dari sumur-sumur gas langsung digunakan oleh masyarakat, seperti negara-negara di Eropa. Ini tentunya subsidi akan bisa kita tekan

Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga. (Foto. Humas Biro Humas Kementerian ESDM)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang bersiap untuk menggenjot pembangunan jaringan gas bumi untuk sambungan rumah tangga agar dapat mengurangi impor elpiji.

Sebelumnya pemerintah telah berhasil melakukan konversi kompor minyak tanah ke elpiji. Sekarang ini pemerintah mendorong penggunaan aan kompor listrik dan pembangunan jaringan gas untuk menggantikan penggunaan elpiji.

Hal ini tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, pada acara Green Economy Indonesia Summit 2022 yang dipantau di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

"Kalau kita berhasil membangun jaringan gas nantinya gas pipa yang berasal dari sumur-sumur gas langsung digunakan oleh masyarakat, seperti negara-negara di Eropa. Ini tentunya subsidi akan bisa kita tekan," ujar Ego Syahrial.

Dia mengungkapkan kalau 53 juta rumah tangga yang kini mengonsumsi elpiji tiga kilogram dengan jumlah mencapai 8 juta metrik ton setahun. Meski Indonesia kaya cadangan gas bumi, namun 80 persen produk elpiji di dalam negeri masih impor karena kandungan elpiji berbeda dengan gas bumi, sehingga Indonesia harus mendatangkannya dari luar negeri.

Sementara, untuk epiji tiga kilogram yang kini masih disubsidi membuat pemerintah harus menyediakan kompensasi hampir Rp127 triliun seiring dengan tingginya harga minyak dunia saat ini. Kementerian ESDM telah menjalankan program jaringan gas sejak 2009 dan hingga 2021 total ada 662.431 jaringan gas untuk sambungan rumah tangga.

Diketahui, pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas Pemerintah. Program ini bertujuan memberikan akses energi kepada masyarakat. Selain itu, menghemat pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan.

Program ini juga serta mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak dan elpiji. Kementerian ESDM merencanakan akan membangun 40.777 jaringan gas untuk sambungan rumah tangga di 12 kabupaten maupun kota pada tahun 2022.

Untuk daerahnya yakni, Siak dan Pelalawan di Riau, Tanjung Jabung Barat di Jambi, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu Timur di Sumatra Selatan; Indramayu di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, Gresik, Probolinggo, dan Lumajang di Jawa Timur, hingga Wajo di Sulawesi Selatan.

 

KEYWORD :

ESDM Ego Syahrial jaringan gas hemet anggaran kurangi impor elpiji




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :