Kamis, 25/04/2024 08:12 WIB

Menlu Rusia Sebut Hitler Berdarah Yahudi, Israel-Ukraina Tersinggung

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (Foto: IRNA)

Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan diktator Nazi Adolf Hitler memiliki darah Yahudi. Hal itu disampaikan di televisi Italia pada Minggu (1/5/2022)

Lavrov kemudian kembali menegaskan tujuan inviasi Rusia ke Ukraina di antaranya adalah untuk "denazifikasi" negara itu. Dia mengabaikan fakta bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah orang Yahudi.

"Dia (Zelensky) mengajukan argumen: Nazisme macam apa yang bisa mereka miliki jika dia seorang Yahudi. Saya mungkin salah, tetapi Hitler juga memiliki darah Yahudi," kata Lavrov seperti dikutip CNN.

"Ini sama sekali tidak berarti apa-apa. Orang-orang Yahudi yang bijak mengatakan bahwa anti-Semit yang paling bersemangat biasanya adalah orang Yahudi," tambahnya.

Menyusul pernyataan itu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid memberikan tanggapannya.

Lapid mengatakan pernyataan Lavrov tidak dapat dimaafkan dan merupakan kesalahan sejarah yang mengerikan. Dia menegaskan orang-orang Yahudi tidak membunuh diri mereka sendiri dalam Holocaust.

"Pernyataan Menteri Luar Negeri Lavrov adalah pernyataan yang tidak dapat dimaafkan dan keterlaluan serta kesalahan sejarah yang mengerikan," kata Lapid.

"Orang-orang Yahudi tidak membunuh diri mereka sendiri dalam Holocaust. Tingkat rasisme terendah terhadap orang Yahudi adalah menuduh orang Yahudi sendiri anti-Semitisme," tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Israel memanggil Duta Besar Rusia untuk Israel pada hari Senin atas pernyataan Lavrov tersebut.

Dani Dayan, yang memimpin situs peringatan Holocaust Yad Vashem di Israel, mengatakan pernyataan Lavrov sama sekali tidak berdasar.

Dia juga mengecam pelabelan Rusia terhadap Ukraina sebagai Nazi.

"Yang sama seriusnya adalah menyebut Ukraina pada umumnya, dan Presiden Zelensky pada khususnya, Nazi," kata Dayan di Twitter.

"Ini, antara lain, adalah distorsi sejarah yang lengkap dan penghinaan serius bagi para korban Nazisme," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pernyataan yang dibuat oleh rekannya dari Rusia itu keji.

"FM (Foreign Minister-Menteri Luar Negeri) Lavrov tidak dapat membantu menyembunyikan antisemitisme yang mengakar dari para elit Rusia," kata Kuleba pada hari Senin di Twitter.

Kuleba menambahkan pernyataan Lavrov telah menyinggung Zelensky, UkrainaIsrael, dan orang-orang Yahudi.

Pernyataam Lavrov juga menggambarkan bagaimana saat ini Rusia membenci negara-negara lain.

"Pernyataan kejinya menyinggung Presiden [Zelensky], Ukraina, Israel, dan orang-orang Yahudi," kata Kuleba.

"Secara lebih luas, mereka menunjukkan bahwa Rusia saat ini penuh dengan kebencian terhadap negara lain," lanjutnya.

KEYWORD :

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov Ukraina Yahudi Israel Hitler




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :