Rabu, 24/04/2024 16:28 WIB

Selamatkan Bumi, Ilmuwan Ciptakan Daging di Laboratorium

Ilmuwan berhasil menciptakan sejumlah makanan, termasuk daging, dari laboratorium. Makanan buatan itu diklaim bisa menghasilkan penghematan besar dalam emisi karbon dan air, serta membebaskan lahan untuk alam.

Ilustrasi daging kambing yang empuk (Foto: Net)

London, Jurnas.com - Ilmuwan berhasil menciptakan sejumlah makanan, termasuk daging, dari laboratorium. Makanan buatan itu diklaim bisa menghasilkan penghematan besar dalam emisi karbon dan air, serta membebaskan lahan untuk alam.

Dikutip dari BBC pada Selasa (26/4), para ilmuwan mengatakan beban planet Bumi bisa turun lebih dari 80 persen dengan makanan seperti itu, dibandingkan dengan makanan khas Eropa. Tetapi belum jelas apakah konsumen ingin mengubah kebiasaan makan mereka.

Sejumlah makanan non-konvensional sedang dikembangkan dengan tujuan menyediakan makanan yang kaya protein dan nutrisi lainnya, sekaligus ramah lingkungan dengan menggunakan lebih sedikit air dan tanah.

Para ilmuwan di Finlandia mempelajari profil nutrisi dari beberapa produk ini dan melihat tiga ukuran tekanan lingkungan, yakni penggunaan air, tanah, dan potensi emisi karbon.

Mereka mengatakan pengganti daging, susu, dan produk hewani lainnya untuk makanan alternatif dapat mengurangi dampak ini hingga lebih dari 80 persen, sambil memberikan rangkaian nutrisi penting yang lebih lengkap daripada diet vegetarian atau vegan murni.

Tetapi ilmuwan juga menemukan bahwa solusi teknologi yang relatif rendah, seperti mengurangi daging dan makan lebih banyak sayuran, memiliki dampak yang sama di planet ini.

"Dengan pengurangan yang signifikan dalam makanan hewani dan substitusi dengan makanan baru atau masa depan dan alternatif protein nabati, Anda dapat memiliki pengurangan yang signifikan dalam dampak lingkungan dalam hal potensi pemanasan global, penggunaan lahan dan penggunaan air," kata Rachel Mazac dari Universitas Helsinki.

"Penghematan serupa dalam dampak dalam pola makan vegan. Dan dalam diet dengan pengurangan 75 persen pada makanan bersumber hewani, Anda telah melakukan pengurangan sekitar 75 persen atas semua dampak," imbuh dia.

Penelitian yang diterbitkan di Nature Food, meneliti makanan baru yang diharapkan menjadi bagian yang lebih besar dari diet kita di tahun-tahun mendatang, banyak di antaranya mengandalkan metode teknologi tinggi untuk "menumbuhkan" sel hewan dan tumbuhan dalam bioreaktor.

Makanan baru yang dipelajari ilmuwan di antara lain lalat dan jangkrik, putih telur dari sel ayam yang tumbuh di laboratorium, jenis rumput laut yang disebut kelp, bubuk protein yang terbuat dari jamur atau mikroba, alga yang dapat dimakan, susu, daging, dan beri tumbuh dari sel.

KEYWORD :

Bumi Emisi Daging Laboratorium Hasil Penelitian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :