Sabtu, 20/04/2024 16:43 WIB

Pertama Kalinya Sulawesi Barat Ekspor Sapu Lidi Sebanyak 25 Ton

Ini merupakan pertama kalinya, sapu lidi dengan jumlah 25 ton atau senilai Rp 147 juta asal Sulawesi Barat memasuki pasar global.

Pelepasan ekspor sapu lidi di Sulawesi Barat. (Foto: Ist)

Polman, Jurnas.com – Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Wisnu Wisesa Putra yang mendampingi Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar serta Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar melakukan pelepasan ekspor perdana produk samping komoditas kelapa berupa sapu lidi.

Ini merupakan pertama kalinya, sapu lidi dengan jumlah 25 ton atau senilai Rp 147 juta asal Sulawesi Barat memasuki pasar global.

"Dengan melandainya jumlah kasus Covid-19 di dunia, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada sektor pertanian melalui peningkatan ekspor komoditas pertanian," kata Wisnu saat memberikan laporannya di Polewali Mandar, Jumat, (23/4).

Menurut Wisnu, dari data lalu lintas komoditas pertanian, IQFAST Barantan tercatat secara kebutuhan pasar global untuk sapu lidi terus meningkat. Tercatat sebanyak 11,7 ribu ton di tahun 2020 dan meningkat 30 persen atau 15,2 ribu ton di tahun 2021.

"Pasar sapu lidi di pasar global masih terbuka lebar. Juga untuk komoditas unggulan ekspor asal Sulbar lainnya seperti sawit, kopi, kakao dan briket batok kelapa masih dapat didorong untuk menambah negara tujuan,” katanya.

Dari capaian kinerja ekspor pertanian secara nasional di tahun 2021 sebesar Rp. 625 triliun, Sulbar menyumbang Rp. 7,14 triliun. Sementara capaian nilai ekspor hingga April 2022 tercatat Rp. 1,11 triliun.

Bahan Pangan Pokok di Sulawesi Barat

Pada kesempatan yang sama, Wisnu melaporkan sesuai dengan komitmen Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam memastikan seluruh pasokan dan harga 12 bahan pokok tersedia dan terjangkau, jajaran Kementan diberi tugas untuk melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pemerintah daerah di 34 provinsi.

"Dari hasil pantauan ketersediaan dan harga di 6 kabupaten, dapat kami laporkan stabil dan aman,” jelas Wisnu yang mendapatkan lokasi wilayah pemantauan di provinsi Sulawesi Barat.

Khusus untuk beras, di 6 kabupaten yang dipantaunya yakni Mamuju Utara, Mamuju Tengah, Mamuju, Majene, Polewali Mandar dan Mamasa rata-rata pasokan tersedia dua kali dari perkiraan kebutuhan. Sementara harga di kisaran Rp. 10.200,- hingga Rp. 12.000,- per liter, atau relative stabil.

Wisnu menambahkan untuk 11 komoditas bahan pokok lainnya, yakni cabe, bawang merah, bawang putih, gula pasir, daging, telur, minyak goreng juga terpantau aman. "Data yang kita terima dari Dinas Pertanian dan data di lapangan sama dengan kondisi yang disampaikan para pedagang," ujarnya lagi.

Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah turut menjaga kestabilan pasokan dan harga, khususnya 12 bahan pokok dimasa jelang lebaran di wilayahnya.

"Sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat termasuk di saat ramadan dan jelang lebaran," kata Ali Baal.

Terkait ekspor, Ali Baal berharap pelepasan ekspor perdana, terlebih di bulan Ramadan ini dapat dijadikan momentum bersama untuk menggali potensi komoditas yang ada di Sulawesi Barat.

"Fasilitasi pelaku eksportir muda dan bersama kita tembus pasar dunia," sambungnya.

Sementara itu Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada instansi vertikal yang berada di Sulbar, seperti Barantan , Bea Cukai, dan Dinas Teknis atas pendampingan dan bimbingannya kepada para eksportir didalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.

"Diharapkan kerja sama dan sinergitas ini senantiasa terus terjaga sehingga komoditas pertanian yang lain dapat diekspor juga," tutup Bupati Polman.

KEYWORD :

Ekspor Sapu Lidi Sulawesi Barat Ali Baal Masdar Karantina Pertanian Wisnu Wisesa Putra




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :