Kamis, 25/04/2024 20:02 WIB

Kementan Distribusikan 135 Ton Kedelai ke 11 Titik

Kerja sama ini untuk mendekatkan stok dengan konsumen, sehingga diharapkan pengrajin mampu mendapatkan kedelai dengan mudah dan harga tahu tempe selama bulan Ramadhan stabil.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memberikan keterangan pers pada acara penyaluran kedelai bagi pengrajin tahu tempe guna di Toko Tani Center (TTI), Jakarta, Jumat (8/4).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendistribusikan kedelai di 11 lokasi dalam waktu yang bersamaan dengan jumlah kedelai sebanyak 135 ton. Tujuannya, untuk menjamin ketersediaan pangan selama bulan Ramadan hingga Idulfitri.

Bekerja sama dengan Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera (FKS) Multi Agro, kedelai tersebut didistribusikan ke Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Garut, Pamanukan, Subang, Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kerja sama ini untuk mendekatkan stok dengan konsumen, sehingga diharapkan pengrajin mampu mendapatkan kedelai dengan mudah dan harga tahu tempe selama bulan Ramadhan stabil.

"Saya harus menyampaikan terima kasih kepada perusahaan atau importir kedelai FKS dan Akindo yang telah mau bersama-sama Kementan untuk memfasilitasi kedelai langsung kepada pengrajin," kata Syahrul dalam acara penyaluran kedelai bagi pengrajin tahu tempe guna di Toko Tani Center (TTI), Jakarta, Jumat (8/4).

Syarhul mengatakan, upaya memfasilitasi ketersediaan bahan baku kedelai dengan konsumen ini diharapkan dapat menurunkan beban biaya produksi pangan.

"Sasaranya adalah pengrajin tahu tempe, dimana bantuan berupa voucher atau keringanan harga dengan jumlah terbatas dan tidak terkait dengan program kedelai yang lain," kata Syahrul.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP) Suwandi mengatakan kerjasama Kementan dengan Akindo dan FKS dalam penyediaan kedelai bagi pengrajin tahu tempe merupakan langkah kongkret Kementan dalam mendekatkan kedelai dengan pengguna.

Harga kedelai dalam negeri saat ini cukup tinggi dan sangat menjanjikan untuk usaha tani kedelai, sehingga Kementan juga berupaya meningkatan produksi kedelai dalam negeri agar kebutuhan dalam negeri diharapkan mampu terpenuhi dari produksi sendiri.

"Stok kedelai yang ada akan kita bawa ke gudang TTI atau distributor untuk mendekati lokasi konsumen dan konsumen yakni pengrajin tahu/tempe dan lainnya akan membeli kedelai dari gudang tersebut," ujarnya.

"Pengembangan kedelai harus karena menjadi sumber protein nabati yang dibutuhkan oleh masyarakat, akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga. Kita sukseskan pengembangan kedelai nasional." Bangkit Kedelai Lokal Bangkit Bangsaku” sambung Suwandi.

Pengrajin Tempe di Mampang, Jaksel, Syaiful Anam mengatakan intervensi yang dilakukan pemerintah dalam menjaga ketersediaan kedelai sehingga mudah untuk dijangkau pengrajin tahu/tempe berjalan dengan baik. Menurutnya saat ini kedelai sudah mudah ditemukan dipasaran namun memang harga masih cukup tinggi.

"Kita berterima kasih kepada pemerintah karena stok kedelai sudah banyak dipasar. Kita berharap harga mampu diturunkan juva sehingga penjualan kita bisa pulih lagi," ungkap Syaiful.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Distribusi Kedelai Tahu Tempe Syahrul Yasin Limpo Suwandi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :