Kamis, 25/04/2024 16:52 WIB

Apresiasi Langkah Menko Airlangga, Anggota DPR: Kurangi Ketergantungan Impor

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Mukhtarudin. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengapresiasi langkah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang melakukan groundbreaking realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa, (29/3).

Menurut dia, peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan pada impor, sekaligus dapat meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor.

"Saya kira apa yang dilakukan pak Airlangga itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan substitusi impor serta memperkuat pengembangan industri dan manufaktur di seluruh Indonesia," jelas Mukhtarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/3).

Legislator Dapil Kalimantan Tengah ini pun berharap substitusi impor tidak hanya memacu peningkatan konsumsi bahan baku dan bahan penolong lokal.

"Tapi saya yakin juga bisa memacu industri nasional dalam mengisi kekosongan pada struktur industri yang selama ini diisi dengan cara impor," pungkas Mukhtarudin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan groundbreaking mengatakan jika sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional, sektor industri berperan penting dalam menciptakan nilai tambah, devisa, dan tenaga kerja.

Seiring dengan penurunan kasus Covid-19 yang semakin konsisten, sektor industri juga telah kembali berekspansi.

Industri kertas dan barang dari kertas merupakan salah satu sektor yang terus mengalami peningkatan di sisi utilisasi. Pada Februari 2022, utilisasinya cukup tinggi yakni berada di angka 87,3 persen tertinggi kedua setelah industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki.

"Industri pulp dan paper ini juga telah menjadi industri andalan ekspor. Kinerja perdagangannya selama 6 tahun terakhir selalu positif, dengan surplus terbesar di tahun 2020 senilai USD 4,1 miliar," ujar Airlangga.

Surplus tersebut juga sejalan dengan kinerja ekspor industri kertas dan barang dari kertas yang cenderung mengalami peningkatan, di mana total ekspor tahun 2021 mencapai 11,8 juta ton, menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-8 sebagai negara pengekspor pulp dan paper dunia.

Di Indonesia setidaknya terdapat 103 perusahaan pada sektor industri kertas dengan total kapasitas produksi kertas sebanyak 18,26 juta ton/tahun yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,36 juta orang dan menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar US$7,5 miliar pada tahun 2021.

Sebagai informasi, APRIL Group merupakan produsen serat, pulp dan kertas berkelanjutan yang berkomitmen mendukung pembangunan green economy di Indonesia. APRIL Group sendiri telah memperluas portofolio produknya di sektor hilir dengan menginvestasikan Rp33,4 trilliun untuk mendirikan fasilitas produksi kertas kemasan lipat (paperboard) berkelanjutan.

Investasi tersebut akan berpengaruh pada peningkatan produksi kraft pulp sebesar 1,06 juta ton, 600 ribu ton Bleached Chemi-Thermo Mechanical Pulp (BCTMP), dan pabrik kertas kemasan lipat (paperboard) berkapasitas 1,2 juta ton/tahun yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable).

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII Mukhtarudin Golkar Airlangga Hartarto APRIL Group impor kertas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :