Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh. (Foto: Tasnim News Agency)
TEHRAN, Jurnas.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengutuk konferensi antara pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) serta menteri luar negeri dari empat negara Arab sebagai pengkhianatan terhadap tujuan pembebasan Palestina.
Pernyataan Khatibzadeh pada Senin (28/3) datang setelah Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko datang bersama untuk pertemuan dengan pejabat Israel di wilayah Negev yang diduduki.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, juga hadir.
Khatibzadeh mengatakan, setiap upaya menormalkan hubungan dengan Israel dan penjajah al-Quds adalah sebuah tikaman di belakang rakyat Palestina yang tertindas dan hadiah kepada rezim Israel yang membunuh anak-anak untuk kelanjutan pembunuhan orang dan pendudukan Palestina.
Ia juga mengatakan, pengalaman menunjukkan bahwa proses kompromi dan penyerahan tidak akan menghasilkan apa-apa selain kegagalan dan penghinaan terhadap para pendukungnya.
Khatibzadeh menekankan, Palestina tidak akan dibebaskan dengan cara apa pun selain perlawanan oleh rakyat Palestina dan dukungan dari pemerintah dan negara-negara Islam.
Khatibzadeh kemudian memperingatkan terhadap gerakan penghasutan dan kejahatan dari pihak rezim Zionis di wilayah tersebut, Kementerian Luar Negeri Iran melaporkan.
Ia akhirnya menyatakan kesiapan Iran untuk bekerja dengan negara-negara kawasan dan memperluas hubungan bilateral dengan mereka untuk melawan konspirasi AS-Zionis yang berusaha menyebabkan perpecahan di Asia Barat dan mengacaukan kawasan.
Para diplomat tinggi dari Uni Emirat Arab, Maroko, Mesir, Bahrain, AS, dan Israel mengakhiri pertemuan dua hari di gurun Negev pada hari Senin dengan tujuan untuk melanjutkan normalisasi hubungan yang ditengahi AS antara negara-negara Arab. negara dan rezim Israel.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Senin mengutuk pertemuan di Negev yang diduduki, mengatakan mengadakan pertemuan seperti itu sementara Tel Aviv melanjutkan pendudukannya hanyalah sebuah ilusi.
KEYWORD :Saeed Khatibzadeh Iran Amerika Serikat Antony Blinken Israel