Kamis, 25/04/2024 12:24 WIB

Sistem Jarwo Dongkrak Produksi Pertanian di DI Batang Lampasi hingga 30 Persen

Melalui kegiatan pendampingan dan Sekolah Lapang Program IPDMIP yang meyakinkan petani untuk menerapkan teknologi budidaya tanaman yang direkomendasikan.

Sekolah Lapang. (Foto: Ist)

SUMATERA BARAT, Jurnas.com - Sistem tanam jajar legowo (Jarwo) yang disosialisasikan Kementerian Pertanian (Kementan) berdampak positif pada peningkatan produktivitas pertanian di Daerah Irigasi (DI) Batang Lampasi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sumatera Barat.

Pengenalan sistem Jarwo disampaikan dalam kegiatan Sekolah Lapang Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) yang dilakukan Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

IPDMIP dilaksanakan di 16 Provinsi dan 74 kabupaten dengan luas total area pertanian 875.249 hektare atau meliputi 778 daerah irigasi dan jaringan irigasi yang direhabilitasi seluas 330.037 hektare (2021).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan akan mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas.

"Kementan memiliki sejumlah program untuk membantu petani meningkatkan produktivitas. Salah satunya dengan program IPDMIP. Tujuannya tak lain agar pendapatan petani meningkat," ujarnya.

Daerah Irigasi (DI) Batang Lampasi merupakan salah satu lokasi yang mendapat manfaat dari kegiatan tersebut.

Melalui kegiatan pendampingan dan Sekolah Lapang Program IPDMIP yang meyakinkan petani untuk menerapkan teknologi budidaya tanaman yang direkomendasikan.

Seperti teknik bertanam dengan metode jajar legowo 2:1 dan Jajar Legowo 4:1, yang disempurnakan dengan penggunaan benih berkualitas, pestisida hayati, penerapan teknik pemupukan ramah lingkungan, pemupukan berimbang, serta teknik irigasi berselang dan perataan lahan.

Sekolah Lapang IPDMIP dihadiri Kasi Bidang Penyuluhan yang mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota, Koordinator, Utusan kelompok Tani dan Wali Nagari Piobang, BPP Kecamatan Payakumbuh, dan Penyuluh

Penyuluh melakukan pendampingan dan sekolah lapang untuk menyampaikan informasi dan sekaligus memotivasi petani untuk mau melakukan budidaya pertanian dengan menerapkan inovasi teknologi terbaru seperti jajar legowo.

Teknologi jajar legowo terbukti dapat meningkatkan produksi hingga 30 persen, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Bukti nyata keberhasilan teknologi jajar legowo adalah Hendra, peserta asal Kelompok Tani Berkat Yakin, Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh Kabupaten lima puluh Kota.

"Setelah diambil Ubinan hasil Panen Padi Hendra meningkat dari 3.8ton/hektar menjadi 6,6 ton/hektar," katanya.

Kegiatan IPDMIP juga memotivasi generasi muda untuk mau menjadi petani, salah satunya adalah Rita (38).

Menurutnya banyak pengetahuan dan cara budidaya tanaman terbaru yang di Samo iakan dalam kegiatan sekolah lapang IPDMIP seperti cara pemupukan yang berimbang, cara membuat pupuk, cara mengendalikan hama tikus, cara memilih benih yang berkualitas.

Menurut Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, teknologi yang diterapkan tersebut telah disaksikan terbukti dalam meningkatkan produktivitas usahatani padi.

"Keberhasilan budidaya tanaman tidak hanya didukung oleh ketersediaan lahan tapi juga bagaimana seseorang mampu mengelola lahannya dengan optimal. Untuk itu, kita ajak petani menerapkan teknik tanam jajar legowo," katanya.

KEYWORD :

Sumatera Barat Jarwo IPDMIP Sumatera Barat Daerah Irigasi Dedi Nursymasi Batang Lampasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :