Rabu, 24/04/2024 04:33 WIB

Bertemu Biden, Xi Jinping Sebut Perdamaian dan Keamanan Harta Paling Berharga

Xi mengatakan pada pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut bahwa hubungan negara ke negara tidak boleh ke tahap konfrontasi militer.

Presiden AS Joe Biden minggu ini berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan puncak virtual. (File foto: AFP/Mandel Ngan)

WASHINGTON, Jurnas.com -  Pemimpin China, Xi Jinping mengatakan, konflik tidak pernah menjadi kepentingan siapa pun. Hal itu disampaikan dalam pertemuan virtual bersama Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada Jumat (18/3).

Dikutip dari AFP pada Sabtu (19/3), penyiar negara CCTV melaporkan, Xi mengatakan pada pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut bahwa hubungan negara ke negara tidak boleh ke tahap konfrontasi militer.

Xi mengatakana, perdamaian dan keamanan adalah harta paling berharga dari komunitas internasional. "China dan AS memikul tanggung jawab internasional," ujarnya.

"Situasi internasional telah mengalami perubahan baru dan signifikan sejak panggilan terakhir keduanya pada November, kata Xi, menurut CCTV.

"Tema era pembangunan damai menghadapi tantangan berat, dan dunia tidak terlalu damai atau aman. Krisis Ukraina bukanlah sesuatu yang ingin kita lihat," kata Xi

Tidak segera jelas apakah Xi membuat kritik langsung terhadap serangan gencar Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina atau menyatakan kesediaannya membantu kampanye tekanan pimpinan AS di Kremlin.

Biden berharap dapat membujuk Xi untuk setidaknya melepaskan gagasan untuk menyelamatkan Rusia.

Beijing menolak mengutuk sesama sekutu otoriternya. Washington khawatir China dapat memberikan dukungan keuangan dan militer untuk Rusia, mengubah kebuntuan transatlantik yang sudah eksplosif menjadi perselisihan global.

Jika itu terjadi, Beijing tidak hanya dapat membantu Putin mengatasi sanksi dan melanjutkan perangnya, tetapi pemerintah Barat akan menghadapi keputusan menyakitkan tentang bagaimana menyerang balik ekonomi terbesar kedua di dunia itu, yang kemungkinan akan memicu gejolak di pasar internasional.

Gedung Putih bungkam tentang apakah Biden akan mengancam China dengan sanksi ekonomi selama pertemuan tersebut, tetapi semacam tanggapan ada di atas meja.

"Biden akan menjelaskan bahwa China akan bertanggung jawab atas tindakan apa pun yang diperlukan untuk mendukung agresi Rusia dan kami tidak akan ragu untuk mengenakan biaya," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebelum panggilan itu.

Blinken mendesak China untuk menggunakan "pengaruh" di Moskow.

KEYWORD :

China Xi Jinping Amerika Serikat Invasi Rusia Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :