Aksi jurnalis Rusia memprotes invasi ke Ukraina (Foto: BBC)
Moskow, Jurnas.com - Jurnalis Rusia, Marina Ovsyannikova dikabarkan hilang pada Senin (14/3) malam, setelah dia melakukan protes terkait invasi Moskow di Ukraina.
Editor di Channel 1 milik negara itu ditahan setelah dia berlari ke lokasi syuting, sambil memegang tanda anti-perang. Tanda itu, terlihat jelas selama beberapa detik.
"Tidak ada perang, hentikan perang, jangan percaya propaganda, mereka berbohong kepada Anda di sini," tulis Ovsyannikova dikutip dari BBC pada Selasa (15/3).
Keberadaan Ovsyannikova kini tidak diketahui. Pengacaranya, Pavel Chikov, juga mengunggah pernyataan di Twitter bahwa dia tidak dapat menemukan kliennya.
"Marina Ovsyannikova belum ditemukan. Dia telah dipenjara lebih dari 12 jam," katanya pada Selasa pagi.
Dia mengatakan penyelidikan awal polisi "tidak memberikan alasan untuk penahanan dan pemenjaraan".
Polisi menangkapnya karena undang-undang baru yang melarang menyebut aksi militer Rusia di Ukraina sebagai "invasi" atau menyebarkan "berita palsu" tentang konflik tersebut.
Meskipun hukuman yang paling keras membawa potensi hukuman penjara hingga 15 tahun, Chikov mengatakan Ovsyannikova kemungkinan akan didenda 30.000 hingga 60.000 rubel (£205-£410).
Selama protes, yang berlangsung langsung di program berita utama malam Rusia, Ovsyannikova berkata, "Tidak untuk perang! Hentikan perang!" sebelum direktur program memotong lebih awal ke laporan berita yang direkam.
Sebelum insiden itu, dia merekam video di mana dia menyebut peristiwa di Ukraina sebagai "kejahatan", dan mengatakan dia malu bekerja untuk apa yang dia sebut propaganda Kremlin.
"Saya malu membiarkan diri saya berbohong dari layar televisi. Malu karena saya membiarkan orang Rusia berubah menjadi zombie," jelasnya. "Kami hanya diam-diam menyaksikan rezim yang tidak manusiawi ini."
KEYWORD :Jurnalis Rusia Ukraina Wartawan Hilang
