Kamis, 25/04/2024 07:09 WIB

Korea Utara akan Luncurkan Lebih Banyak Satelit Pengintai AS dan Sekutunya

Kim mengatakan akan menempatkan lebih banyak satelit pengintai militer ke orbit kutub sinkron matahari dalam periode rencana lima tahun yang pertama kali diumumkan tahun lalu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa Badan Pengembangan Kedirgantaraan Nasional Korea Utara setelah tes sistem satelit baru-baru ini, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 10 Maret 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. (Foto: KCNA via Reuters)

SEOUL, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya akan meluncurkan sejumlah satelit pengintai di tahun-tahun mendatang untuk memberikan informasi real-time tentang tindakan militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Dikutip dari Reuters, KCNA melaporkan, saat memeriksa Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara, Kim mengatakan akan menempatkan banyak satelit pengintai militer ke orbit kutub sinkron matahari dalam periode rencana lima tahun yang pertama kali diumumkan tahun lalu.

"Dia mencatat bahwa tujuan mengembangkan dan mengoperasikan satelit pengintaian militer adalah untuk memberikan informasi real-time kepada angkatan bersenjata DPRK (Korea Utara) tentang tindakan militer pasukan agresi imperialisme AS dan pasukan bawahannya di Korea Selatan, Jepang dan Pasifik," kata laporan KCNA.

Korea Utara mengatakan telah melakukan dua tes sistem satelit pada 27 Februari dan 5 Maret. Pihak berwenang di Korea Selatan, Jepang, dan AS mengatakan tes tersebut melibatkan peluncuran rudal balistik.

Peluncuran itu menuai kecaman internasional. Militer AS mengatakan pada Kamis (10/3) bahwa pihaknya telah meningkatkan pengawasan dan pengumpulan pengintaian di Laut Kuning.

AS juga mengatakan telah meningkatkan kesiapan pertahanan rudal balistiknya setelah "peningkatan signifikan" dalam pengujian rudal Korea Utara.

Kim mengatakan, peluncuran satelit tersebut tidak hanya untuk mengumpulkan informasi, tetapi melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Korea Utara, menggunakan haknya yang sah untuk membela diri, dan meningkatkan prestise nasional.

"Dia menekankan bahwa proyek mendesak untuk menyempurnakan kapasitas kesiapsiagaan perang negara dengan meningkatkan pencegah perang negara kita adalah tugas revolusioner tertinggi, tugas prioritas politik dan militer yang paling penting bagi Partai dan pemerintah kita," kata KCNA.

Peluncuran luar angkasa Korea Utara sebelumnya telah dikecam oleh AS dan sekutunya sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara atas program nuklir dan misilnya.

KEYWORD :

Korea Utara Kim Jong Un Satelit Pengintai Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :