Kamis, 25/04/2024 19:09 WIB

Paus Fransiskus: Perang Itu Gila, Tolong Hentikan

Penggunaan istilah

Paus Fransiskus mengucapkan duka untuk korban Tsunami di Banten. (Foto: Reuters/Max Rossi)

VATICAN CITY, Jurnas.com - Paus Fransiskus pada Minggu menolak penggunaan istilah "operasi militer khusus" oleh Rusia untuk invasinya ke Ukraina, dengan mengatakan negara itu sedang dihantam perang dan mendesak segera diakhirinya pertempuran.

"Di Ukraina, sungai darah dan air mata mengalir. Ini bukan hanya operasi militer tetapi perang yang menabur kematian, kehancuran dan kesengsaraan," kata Paus dalam khotbah mingguannya kepada orang banyak yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, dikutip dari Reuters. 

Komentar tersebut adalah yang paling kuat yang pernah disampaikan paus tentang kekerasan tersebut meskipun, seperti yang terjadi selama konflik, dia tidak mengutuk Rusia dengan menyebut namanya.

Sebaliknya, ia mengulangi seruannya untuk perdamaian, penciptaan koridor kemanusiaan dan kembalinya negosiasi.

"Di negara yang mati syahid itu, kebutuhan akan bantuan kemanusiaan meningkat dari waktu ke waktu," kata Paus, berbicara dari jendela yang menghadap ke alun-alun. "Perang itu gila, tolong hentikan.

Sehari setelah Rusia melancarkan invasi, Paus sendiri ke kedutaan Rusia untuk menyampaikan keprihatinannya - suatu penyimpangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari protokol diplomatik biasa.

Rusia mengatakan operasi militernya tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai penguasa nasionalis yang berbahaya.

Lebih banyak orang dari biasanya berkumpul di depan Basilika Santo Petrus pada Minggu (6/3). Beberapa memegang bendera perdamaian multi-warna serta bendera biru dan kuning Ukraina.

"Takhta Suci bersedia melakukan segalanya untuk menempatkan dirinya dalam pelayanan perdamaian," kata paus, menambahkan dua kardinal Katolik Roma telah pergi ke Ukraina untuk membantu mereka yang membutuhkan - Konrad Krajewski dari Polandia dan Michael Czerny dari Kanada.

Andriy Yurash, duta besar Ukraina untuk Vatikan, mengatakan kepada Reuters bahwa dia "sangat, sangat senang" bahwa Fransiskus menyebut konflik itu sebagai perang.

"Bahkan jika paus tidak mengucapkan kata `Rusia`, semua orang di dunia tahu siapa agresor yang menyerang kita dan siapa yang memulai perang tak beralasan ini," katanya.

Paus juga mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang meliput pertempuran meskipun ada bahaya, untuk melaporkan kekejaman dan penderitaan yang dialami.

KEYWORD :

Paus Fransiskus Invasi Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :