Kamis, 25/04/2024 03:01 WIB

AS Dukung Ukraina Perang Lawan Rusia

Kedua pria itu berjalan di kedua sisi garis yang dilukis yang tampaknya menandai akhir wilayah Polandia.

Wakil Menteri Luar Negeri Antony Blinken Perjalanan ke Jepang, Republik Korea, Vietnam, dan Indonesia (State dept./ AP Images)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba membahas upaya Barat untuk mendukung Ukraina dan mengisolasi Rusia selama perang saat ini, yang sekarang memasuki hari ke-10.

Dikutip dari Reuters pada Senin (7/3), Blinken dan Kuleba yang dalam pengamanan ketat tersebut bertemu di perbatasan Ukraina dengan Polandia pada Sabtu 5 Maret 2022.

Blinken dan Kuleba mengadakan pembicaraan di sebuah tenda di perbatasan tempat para pengungsi, kebanyakan perempuan dan anak-anak, juga menyeberang dengan membawa barang bawaan mereka dalam koper dan ransel.

Kedua pria itu berjalan di kedua sisi garis yang dilukis yang tampaknya menandai akhir wilayah Polandia. "Seluruh dunia mendukung Ukraina, sama seperti saya berdiri di sini di Ukraina bersama teman saya, kolega saya," kata Blinken dikutip dari Reuters, Senin (7/3).

Sementara itu, Kuleba mengatakan membahas penyediaan senjata ke Ukraina dan kampanye untuk mengisolasi Rusia secara internasional dan merusak ekonominya dengan sanksi.

"Saya berharap orang-orang Ukraina akan dapat melihat ini sebagai manifestasi yang jelas bahwa kami memiliki teman yang benar-benar mendukung kami," tambah Kuleba.

Ukraina akan memenangkan perangnya dengan Rusia pada akhirnya, katanya, tetapi para pendukung internasionalnya perlu memberikan lebih banyak bantuan untuk mengakhiri konflik lebih cepat.

Ukraina terutama membutuhkan jet tempur dan sistem pertahanan udara, katanya, seraya menambahkan bahwa senjata antipesawat Stinger yang disediakan oleh negara-negara Barat membantu.

Ia mengatakan, Pasukan Ukraina menjatuhkan tiga pesawat Rusia pada hari Sabtu (5/3). "Jika mereka terus memberi kami senjata yang diperlukan, harganya akan lebih rendah. Ini akan menyelamatkan banyak nyawa," katanya.

Kuleba mengatakan tidak melihat kemajuan dalam pembicaraan dengan Rusia mengenai gencatan senjata yang diadakan di perbatasan Ukraina dengan Belarusia, tetapi "kita harus terus berbicara". Putaran ketiga dijadwalkan pada Senin.

Blinken sebelumnya bertemu dengan perdana menteri dan menteri luar negeri Polandia dan mengunjungi pusat penampungan pengungsi.

Blinken tiba di Polandia dari Brussel, di mana ia bertemu dengan menteri luar negeri dari aliansi NATO, kelompok G7 dan Uni Eropa pada hari Jumat untuk membahas upaya Barat untuk menghalangi Rusia melalui program sanksi keras.

Blinken mengatakan sanksi itu menghasilkan hasil nyata, mengacu pada kerusakan ekonomi Rusia dalam beberapa hari terakhir. "Tekanan itu juga tidak hanya akan berlanjut, itu akan tumbuh sampai perang pilihan ini berakhir," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi pada Minggu mengatakan kamar sedang menjajaki undang-undang melarang impor minyak Rusia dan Kongres bermaksud memberlakukan minggu ini bantuan US$ 10 miliar untuk Ukraina sebagai tanggapan atas invasi militer Rusia.

Anggota NATO memberikan bantuan militer ke Ukraina, sebagian besar melewati Polandia. Tetapi telah menolak tuntutan Ukraina untuk menegakkan zona larangan terbang di atas negara itu, dengan mengatakan ini dapat memicu konflik yang jauh lebih luas dan bahkan lebih berbahaya.

Rusia menggambarkan tindakannya sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk melucuti senjata Ukraina, melawan apa yang dilihatnya sebagai agresi NATO dan menangkap para pemimpin Ukraina yang disebut neo-Nazi.

KEYWORD :

Amerika Serikat Antony Blinken Ukraina Invasi Rusia Dmytro Kuleba




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :