Kamis, 25/04/2024 05:15 WIB

AS Serukan Bantuan Pulangkan Warga Afghanistan yang Melarikan Diri

Washington mendesak mitranya untuk membawa warga Afghanistan yang tidak memenuhi syarat dimukimkan kembali di AS

Orang-orang Afghanistan menunggu untuk menyeberangi perbatasan pada 28 Agustus 2021 [Mazhar Chandio/Anadolu Agency]

ABU DHABI, Jurnas.com - Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, AS masih membutuhkan negara-negara lain untuk mengambil warga Afghanistan yang melarikan diri dari tanah air mereka tahun lalu.

Washington mendesak mitranya untuk membawa warga Afghanistan yang tidak memenuhi syarat dimukimkan kembali di AS, sementara mereka yang memenuhi syarat menghadapi proses imigrasi yang panjang dan rumit.

"Kami melakukan panggilan dengan rekan-rekan internasional, dengan sekitar 60 negara setiap minggu, dan kami selalu mengingatkan mereka tentang pentingnya mereka berpartisipasi dalam upaya internasional ini," kata pejabat itu kepada wartawan tanpa menyebut nama, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/3).

"Kami memiliki upaya internasional di Afghanistan selama 20 tahun. Sekarang kami harus memiliki upaya internasional untuk pemukiman kembali bagi warga Afghanistan yang keluar dari Afghanistan," sambungnya.

Ada ribuan warga Afghanistan di Eropa, Timur Tengah dan di tempat lain yang telah menunggu berbulan-bulan untuk dimukimkan kembali.

Pejabat itu membuat pernyataan setelah mengunjungi fasilitas transit warga Afghanistan di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, tempat ratusan warga Afghanistan protes bulan lalu, mengkritik proses pemukiman kembali selama berbulan-bulan dan menyerukan agar segera dikirim ke AS.

Pejabat itu meminta maaf kepad  warga Afghanistan dalam pertemuan di fasilitas itu dan menyampaikan langkah membuat mereka yang memenuhi syarat memasuki AS akan meningkat setelah semua orang di sana didokumentasikan, yang diperkirakan akan segera terjadi.

Ada sekitar 12.000 warga Afghanistan yang ditahan di lokasi UEA, di mana beberapa ribu akan memenuhi syarat untuk dimukimkan kembali di AS, kata pejabat itu, sementara warga Afghanistan yang tidak memenuhi kriteria tetapi telah melakukan perjalanan dengan beberapa penerbangan sewaan pribadi yang disetujui oleh Gedung Putih akan juga akan dimukimkan kembali.

Tidak jelas negara mana yang akan membawa mereka yang tidak memiliki jalur ke Amerika Serikat. "Kami hanya melakukan percakapan awal dengan beberapa rekan internasional kami," kata pejabat itu.

Warga Afghanistan kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa mereka merasa sedih setelah kunjungan pejabat tersebut, yang menurut mereka tidak memberikan kejelasan tentang pemukiman kembali mereka, termasuk berapa lama lagi mereka akan berada di sana.

Pejabat itu mengatakan kepada media bahwa diharapkan semua warga Afghanistan di UEA akan dimukimkan kembali pada Agustus, tetapi belum ada cara untuk memastikannya.

AS telah mengambil 85.000 warga Afghanistan sejak pertengahan Agustus lalu ketika Barat menarik diri setelah dua dekade perang di Afghanistan dan runtuhnya pemerintah yang didukung Barat.

Para diplomat mengatakan pemukiman kembali yang berkepanjangan itu menambah tekanan pada hubungan yang sudah tegang antara UEA dan Amerika Serikat, yang merupakan mitra keamanan dan ekonomi yang dekat.

"Orang-orang Emirat tidak merasa mereka adalah tanggung jawab mereka dan ingin mereka keluar," kata seorang diplomat Eropa, yang meminta namanya tidak disebutkan.

Pejabat itu mengakui, orang-orang Emirat frustrasi dengan betapa lambatnya proses itu tetapi mengatakan bahwa menampung orang-orang Afghanistan adalah inisiatif UEA dan, tidak seperti negara-negara lain, tidak ada pengaturan formal antara Washington dan negara Teluk itu.

Otoritas UEA tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

KEYWORD :

Warga Afghanistan Kekuasaan Taliban Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :