Kamis, 25/04/2024 14:20 WIB

Rusia Keluhkan Informasi Sepihak Media Barat Soal Ukraina

Untuk ke sekian kalinya, Rusia mengeluhkan pemberitaan sepihak dari media media Barat. Yang terbaru, Rusia menyebut media Barat gagal memberikan informasi secara utuh, bahkan sering kali anti-Rusia.

Ilustrasi hoaks (Foto: Doknet)

Moskow, Jurnas.com - Untuk ke sekian kalinya, Rusia mengeluhkan pemberitaan sepihak dari media media Barat. Yang terbaru, Rusia menyebut media Barat gagal memberikan informasi secara utuh, bahkan sering kali anti-Rusia.

Pernyataan ini disampaikan Pengawas Media Rusia, Roskomnadzor, di tengah upaya Rusia membatasi akses ke beberapa situs media independen termasuk BBC, memperketat kontrol atas internet lebih dari satu minggu setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Akses ke situs BBC, situs berita independen Meduza, penyiar Jerman Deutsche Welle, dan situs berbahasa Rusia dari Radio Free Europe/Radio Liberty dan Svoboda yang didanai Amerika Serikat kini dibatasi.

"Akses ke informasi yang akurat dan independen adalah hak asasi manusia yang mendasar yang tidak boleh ditolak oleh rakyat Rusia, jutaan di antaranya bergantung pada BBC News setiap minggu," demikian keterangan BBC pada Jumat (4/3).

"Kami akan melanjutkan upaya kami untuk membuat BBC News tersedia di Rusia, dan di seluruh dunia," sambungnya.

Sebelumnya, bertahun-tahun para pemimpin Barat menyuarakan keprihatinan tentang dominasi media pemerintah di Rusia, dan mengatakan kebebasan yang dimenangkan ketika Uni Soviet runtuh pada 1991 telah dibatalkan oleh Presiden Vladimir Putin.

Menurut pemberitahuan resmi yang diterima pada 3 Maret, pengawas komunikasi Rusia mengatakan layanan Radio Liberty Rusia telah menyebarkan " informasi sosial yang jelas palsu tentang dugaan serangan Rusia di wilayah Ukraina".

"Informasi seperti itu salah," demikian laporan Radio Liberty mengutip pemberitahuan resmi.

Uni Eropa pekan lalu mengumumkan larangan beberapa medial yang didanai Rusia, yang paling menonjol adalah Russia Today dan Sputnik.

"(Mereka) tidak akan lagi dapat menyebarkan kebohongan mereka untuk membenarkan perang Putin dan untuk menabur perpecahan di Uni kita," kata kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen setelah mengumumkan larangan tersebut.

KEYWORD :

Rusia Ukraina Informasi Sepihak Berita Hoaks




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :