Kamis, 25/04/2024 06:02 WIB

PBB Khawatir Puluhan Juta Nyawa Terancam di Ukraina

Kepala HAM PBB, Michelle Bachelet, menyerukan agar perang segera disudahi. Di saat bersamaan, dia membentuk komisi penyelidikan internasional atas dugaan pelanggaran oleh Rusia.

Asap mengepul setelah penembakan di pinggiran kota digambarkan dari Kyiv, Ukraina 27 Februari 2022. REUTERS/Mykhailo Markiv/File Foto

Jenewa, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan puluhan juta nyawa terancam di Ukraina, di tengah invasi Rusia ke negara tetangganya.

Kepala HAM PBB, Michelle Bachelet, menyerukan agar perang segera disudahi. Di saat bersamaan, dia membentuk komisi penyelidikan internasional atas dugaan pelanggaran oleh Rusia.

"Puluhan juta orang tetap berada di negara ini, dalam bahaya yang berpotensi mematikan. Saya sangat prihatin bahwa eskalasi operasi militer saat ini akan semakin meningkatkan kerusakan yang mereka hadapi," kata Bachelet dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (4/3).

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Gennady Gatilov, menolak seruan untuk penyelidikan, mengecam apa yang disebutnya "rezim kriminal di Kyiv" dan menuduh Amerika Serikat dan Uni Eropa memasok senjata mematikan.

"Kami tidak melihat ada nilai tambah dalam debat hari ini," kata dia.

Emine Dzhaparova, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, mengatakan dalam pembicaraan melalui pesan video bahwa pasukan Rusia melakukan tindakan yang sama dengan kejahatan perang dan meminta para pelaku untuk bertanggung jawab.

"Peristiwa baru-baru ini dengan jelas menunjukkan fakta bahwa pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina melakukan pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia yang paling terang-terangan, secara sistematis terlibat dalam tindakan yang jelas-jelas merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar di.

Dzhaparova mendesak dewan untuk mengadopsi resolusi yang dibawa oleh Ukraina, dan sekutu termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa yang akan meluncurkan penyelidikan internasional. Resolusi itu diharapkan akan diadopsi dalam pemungutan suara pada Jumat nanti.

KEYWORD :

Rusia Ukraina Perang PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :