Jum'at, 19/04/2024 15:05 WIB

Ukraina Sebut Rusia Gunakan Bom Vakum

Asap mengepul setelah penembakan di pinggiran kota digambarkan dari Kyiv, Ukraina 27 Februari 2022. REUTERS/Mykhailo Markiv/File Foto

WASHINGTON, Jurnas.com - Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat (AS) mengatakan, Rusia menggunakan bom vakum atau bom termobarik saat melakukan invasi ke Ukraina.

"Mereka menggunakan bom vakum hari ini, yang sebenarnya dilarang oleh konvensi Jenewa," kata Duta Besar Oksana Markarova setelah pertemuan dengan anggota parlemen, dikutip dari Reuters, Selasa (1/3).

"Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar," sambungnya.

Ia mengatakan, Ukraina bekerja secara aktif dengan pemerintahan Presiden AS, Joe Biden dan Kongres untuk mendapatkan lebih banyak senjata dan sanksi yang lebih keras.

"Mereka harus membayar, mereka harus membayar harga yang mahal," katanya kepada wartawan setelah meninggalkan pertemuan.

Bom vakum menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi, biasanya menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi yang jauh lebih lama daripada ledakan konvensional.

Menurut Human Rights Watch, senjata termobarik telah digunakan di Chechnya dengan dampak yang sangat mengerikan. Penggunaan bom termobarik telah dikutuk oleh beberapa LSM.

 

KEYWORD :

bom vakum Invasi Rusia Ukraina Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :