Jum'at, 19/04/2024 23:25 WIB

Perang Rusia-Ukraina Berkepanjangan, Rizal Ramli: Harga Migas dan Gandum Indonesia Terancam Meroket

Selama ini Indonesia mengimpor 30 persen pasokan gandum dari Rusia. Sementara 25 persen lainnya diimpor dari Ukraina. Dengan adanya konflik ini, maka pasokan bahan makanan yang berbahan dasar gandum terancam meroket alias naik tinggi.

Ekonom senior yang juga tokoh nasional, Rizal Ramli. (Foto: Dok. Ist)

Cirebon, Jurnas.com - Indonesia besar kemungkinan akan terkendala dalam pasokan gandum imbas konflik perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Hal itu sebagaimana diutarakan Ekonom Senior, Rizal Ramli dalam acara mencari solusi atasi permasalahan bangsa yang digelar di Cirebon, Jawa Barat, kemarin.

Hadir dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat itu, sejumlah perwakilan dari berbagai elemen dari mahasiswa, LSM serta sejumlah perwakilan aktivis Cirebon.

Kembali ke Rizal Ramli. Dia bilang, selama ini Indonesia mengimpor 30 persen pasokan gandum dari Rusia. Sementara 25 persen lainnya diimpor dari Ukraina. Dengan adanya konflik ini, maka pasokan bahan makanan yang berbahan dasar gandum terancam meroket alias naik tinggi.

"Hingga akhirnya teman-teman mahasiswa dan masyarakat umum makan mi instan bisa naik harganya. Tantangan kita sekarang bisa dibilang semakin susah, barang-barang selain langka juga mengalami kenaikan harga. Bukan hanya minyak goreng, kedalai bisa jadi sebentar lagi gandum," kata mantan tim panel ekonomi PBB ini.

Tak hanya gandum, kenaikan harga minyak bumi juga akan terjadi apabila konflik perang Rusia dan Ukraina terus berkepanjangan.

"Harga minyak bumi yang tadinya 100 dolar per barel bisa naik sampai 150 dolar per barel," ujar Menko Ekuin era mendiang Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Rizal menyebutkan, Indonesia mengimpor 1,2 juta barrel minyak bumi per harinya. Jika harga sampai naik menjadi 150 dolar per barel, pemerintah harus menyiapkan uang tunai sampai 175 juta dolar per hari.

Pertamina, kata dia, bisa bermasalah sehingga berdampak luas kepada naiknya harga BBM.

"Sebetulnya saya sudah pernah nyatakan beberapa tahun lalu sebelum Covid. Sederhana kok, saya bilang perlu realokasi anggaran karena ada Covid, maka bakal ada krisis ekonomi," demikian Rizal Ramli yang juga Tokoh Nasional ini.

 

KEYWORD :

Rizal Ramli Tokoh Nasional Ekonom Senior Rusia Ukraina migas gandum




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :