Rabu, 24/04/2024 04:39 WIB

Mensos Risma Minta UPT Rehsos Lakukan Multilayanan

Balai yang tersebar hampir di seluruh Indonesia bisa difungsikan sebagai gudang logistik. Dengan begitu, para penyintas bencana segera mendapatkan bantuan logistik

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat rapat Monitoring dan Evaluasi Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Bulan Januari 2022. (Jurnas/Humas Kemensos)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan pentingnya penguatan konsep multilayanan dan multifungsi bagi seluruh jajaran unit pelayanan teknis (UPT) rehabilitasi sosial di lingkungan Kementerian Sosial.

Risma mengatakan dengan konsep multilayanan dan multifungsi, UPT bisa merespons cepat berbagai permasalahan yang ada, termasuk untuk melaksanakan respons terhadap bencana alam.

"Balai yang tersebar hampir di seluruh Indonesia bisa difungsikan sebagai gudang logistik. Dengan begitu, para penyintas bencana segera mendapatkan bantuan logistik," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan bagi penerima manfaat yang tinggal di daerah dengan fasilitas dasar terbatas, konsep multilayanan dan multifungsi akan membantu. Risma memberikan ilustrasi lainnya seperti seseorang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tidak bisa dilayani karena UPT terdekat tidak menyediakan atau memiliki layanan tersebut.

Padahal, kata dia, UPT Kemensos memiliki berbagai fasilitas, seperti gedung, ruangan pelayanan yang kosong dan ada petugasnya. Oleh karena itu, fasilitas yang tersedia mesti dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengatasi permasalahan sosial.

"Apakah kita akan biarkan ODGJ tersebut? Tidak merespons cepat karena balai tidak multifungsi? Oleh karena itu saya minta balai laksanakan multilayanan multifungsi agar bisa tangani semua masalah sosial," kata dia

Berdasarkan Permensos Nomor 7 Tahun 2021 tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial, UPT Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial melaksanakan layanan langsung yang bersifat multilayanan dan multifungsi.

Artinya, kata dia, semua balai rehabilitasi sosial tidak hanya menangani satu masalah sosial, tetapi semua masalah sosial, seperti masalah anak, lanjut usia, penyandang disabilitas, korban penyalahgunaan napza, gelandangan, pengemis, hingga korban bencana alam.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat menekankan agar balai merespons cepat berbagai permasalahan sosial. Kemensos saat ini tengah bergerak cepat membantu anak bangsa yang membutuhkan fasilitas khusus dalam menyelesaikan masalahnya, seperti biaya pengobatan warga yang sakit.

Salah satu strateginya, katanya, telah bekerja sama dengan platform filantropi kitabisa.com untuk menggalang dana bagi penerima manfaat. Di sisi lain, balai-balai yang telah menjalankan Sentra Kreasi ATENSI juga diharapkan terus mengembangkannya dengan cara promosi dan meningkatkan kualitas serta ragam produk.

"Tidak hanya produk karya penerima manfaat balai tersebut, namun bisa juga hasil karya lintas balai dan penerima manfaat program Kemensos lainnya seperti PKH (Progam Keluarga Harapan), Prokus (Program Kewirausahaan Sosial), dan lainnya," kata dia.

 

KEYWORD :

Mensos Tri Rismaharini UPT Rehabilitasi Sosial ODGJ ATENSI PKH Prokus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :