Kamis, 25/04/2024 09:28 WIB

Buat Gaduh, ICMI Desak Jokowi Evaluasi Menag Yaqut

ICMI menangkap keresahan umat Islam saat ini akibat pernyataan Menag Yaqut yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut). (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) desak Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

"Presiden (Jokowi) perlu mengkoreksi dan mengevaluasi menteri-menterinya yang seperti ini (Menteri Agama Yaqut) agar tidak menimbulkan keresahan umat (Islam)," kata Wakil Ketua Umum ICMI, Andi Anzhar Cakra Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/2/2022).

Menurut Andi Anzhar, ICMI menangkap keresahan umat Islam saat ini akibat pernyataan Menag Yaqut yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. Kata dia, sebagai menteri agama, Yaqut Cholil Qoumas, seyogyanya membuat pernyataan yang sejuk, damai, dan arif.

"Seharusnya menteri agama lebih arif dan bijaksana dalam menyampaikan pendapat. Tidak malah membuat gaduh dan resah umat (Islam)," cetusnya.

Waketum ICMI Bidang Politik, Hubungan Internasional, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) ini menandaskan, mungkin maksud dan tujuannya Menag Yawut baik. Namun, cara penyampaiannya yang mengasosiasikan suara azan dengan gonggongan anjing itu yang tidak tepat.

Untuk itu, ICMI meminta Presiden Jokowi segera mengevaluasi kinerja Menag Yaqut. Bahkan bila perlu menggantinya dengan sosok yang baik dan diterima umat Islam sebagai mayoritas, bukan figur yang sering membuat pernyataan kontroversial.

Penonaktifan dan penggantian menteri agama itu sangat penting, sambung mantan Anggota DPR ini, mengingat sampai sekarang publik dan umat Islam terus bereaksi keras terhadap kasus yang dapat masuk kategori penistaan agama dan melanggar Undang-undang Informasi Teknologi Elektronik (UU ITE) itu.

"ICMI meminta kepada Presiden agar serius menangani hal ini. Jangan sampai, umat Islam di seluruh Indonesia bereaksi keras dan membuat situasi stabilitas negara tidak kondusif. Presidenlah yang mempunyai hak prerogatif untuk mengganti kabinetnya. Jangan sampai, jalannya pemerintahan terganggu karena situasi yang tidak kondusif akibat kinerja menterinya yang membuat resah umat," kata putra mantan Jaksa Agung RI, Andi M Ghalib ini.

Andi menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk mengingatkan menterinya fokus bekerja menyelesaikan jalannya pemerintahan dengan baik.

"Fokus bekerja dengan baik hingga menyelesaikan jalannya pemerintahan sampai akhir masa jabatan. Biarkan umat Islam juga fokus menjalankan aktivitas tanpa ada keresahan dan kegaduhan," katanya.

KEYWORD :

ICMI Yaqut Cholil Quomas Azan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :