ilustrasi tubuh bagian kelamin
Jakarta - Setiap orang punya kebiasaan tersendiri yang unik. Cara berbusana, musik yang digemari, potongan rambut hingga seberapa sering mencukur rambut di sekitar kelamin.Para peneliti dari University of Texas mencoba meneliti kebiasaan unik orang-orang dan hubungannya dengan catatan tentang infeksi penyakit kelamin.
Studi tentang STI (sexually transmitted infection), atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, pada bulan April lalu mempublikasikan tentang "Korelasi antara mencukur rambut kelamin dengan STI" yang dilakukan E Charles Osterberg dan kawan-kawan. Penlitian itu melakukan survei pada 7.580 orang dengan komposisi 66% laki-laki dan 84% perempuan. Hasilnya mencatat bahwa orang-orang di Amerika punya kebiasaan untuk merawat rambut kelamin mereka setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya, dan cukup banyak juga yang merawatnya secara teratur. Cara mereka merawat rambut kelamin mereka di antaranya dengan mencukur, waxing (menggunakan semacam lilin untuk mencabut hingga tandas), trimming (membentuk lebih `pantas` hingga penghilangan rambut menggunakan laser.Hasil penelitian selanjutnya mengatakan bahwa orang yang kerap merawat rambut kelamin mereka umumnya masih muda, aktif dalam kehidupan seksual dan rata-rata memiliki pasangan seksual lebih banyak daripada mereka yang tidak kerap melakukan perawatan. Dari catatan itu terungkap bahwa mereka yang aktif merawat pernah melaporkan kalau mereka pada suatu masa dalam hidupnya pernah terkena penyakit kelamin seperti herpes, HPV, syphilis, gonorrhea, chlamydia atau HIV.Data penelitian ini tentu bukan bermaksud untuk mengatakan bahwa kebiasaan merawat rambut `bawah` kemudian meningkatkan risiko terkena penyakit kelamin. Data ini mencoba menjelaskan kondisi kultural dan kebiasaan hidup masyarakat dan aktivitas keseharian mereka termasuk aktivitas yang sangat pribadi. KEYWORD :Teliti Bulu Kelamin
