Sabtu, 20/04/2024 17:28 WIB

Iran dan Sekjen PBB Situasi di Yaman

Pembicaraan rutin dan konsultasi telah membantu mendekatkan pandangan kedua belah pihak satu sama lain. Terkait situasi di Afghanistan

Warga Yaman lebih melihat serangan drone (Qatar News Agency / Twitter)

TEHRAN, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengadakan pembicaraan tentang negosiasi yang sedang berlangsung tentang kebangkitan kesepakatan nuklir 2015 dan situasi di Yaman.

Dikutip dari Tansim News Agency, dalam pertemuan yang diadakan di sela Konferensi Keamanan Munich, Amirabdollahian dan Guterres membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama termasuk situasi di Yaman dan Afghanistan dan perkembangan terakhir dalam pembicaraan Wina.

Ia mengatakan, pembicaraan rutin dan konsultasi telah membantu mendekatkan pandangan kedua belah pihak satu sama lain. Terkait situasi di Afghanistan, ia menggarisbawahi perlunya kelanjutan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di negara tersebut.

Amirabdollahian mengatakan, masalah pembentukan pemerintahan inklusif di Afghanistan dengan partisipasi semua kelompok politik sangat penting dan sangat efektif untuk penyelesaian masalah Afghanistan, situs web Kementerian Luar Negeri melaporkan.

Ia lanjut menyesali masuknya pengungsi dari Afghanistan ke Iran, dan paparan Afghanistan terhadap bahaya penyebaran terorisme, pengungsi dan produksi narkoba, dan perdagangan yang mempengaruhi stabilitas dan keamanan kawasan yang lebih luas dan seluruh dunia.

Ia menekankan perlunya memperluas dan memperkuat bantuan PBB dan layanan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) ke tetangga Afghanistan, terutama Iran.

Adapun situasi Yaman saat ini, Amirabdollahian juga mengatakan masalah tersebut telah mencapai titik kritis dan upaya politik untuk menyelesaikan krisis dan mencegah berlanjutnya bencana kemanusiaan di negara itu harus dimaksimalkan. 

Ia lebih lanjut mengacu pada pentingnya peran Sekretaris Jenderal PBB dalam hal ini dan menggarisbawahi perlunya menyelesaikan krisis di Yaman dan mengakhiri agresi dan perang terhadap negara tersebut.

Ia juga berbicara tentang negosiasi pencabutan sanksi terhadap Iran di Wina.

Ia menekankan keseriusan dan intensitas pembicaraan, mengatakan kemajuan dalam negosiasi itu signifikan, tetapi pihak lain belum membuat keputusan politik yang serius dan menunjukkan tekad dalam praktik tentang beberapa masalah utama dan mengenai kebutuhan untuk mengamankan hak dan kepentingan Iran.

Guterres menyatakan senang dengan kesempatan untuk terlibat dalam konsultasi langsung dan bertukar pandangan dengan menteri luar negeri Iran "Kami juga berpikir bahwa pemerintah Afghanistan harus benar-benar inklusif dan bukan pertunjukan dan kami percaya pemerintah satu etnis bukanlah solusi untuk masalah di Afghanistan," ujarnya

Sekretaris Jenderal PBB mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada badan dunia dan komunitas internasional kepada Republik Islam Iran atas pendekatannya terhadap nasib para pengungsi Afghanistan yang telah menjadi kritis dan berbahaya.

Guterres menekankan, PBB menyadari bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Iran terbatas dan jumlahnya rendah, menekankan perlunya meningkatkan dan memperkuat dukungan dan bantuan global kepada Republik Islam untuk pengungsi Afghanistan dan pencari suaka dan menggarisbawahi perlunya untuk mengejar masalah ini.

Ia berbicara tentang keprihatinan masyarakat internasional atas berkembangnya fenomena keji terorisme di Afghanistan, serta kebutuhan untuk mengatasi masalah kemanusiaan seperti realisasi hak atas pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.

Guterres kemudian menekankan perlunya mendukung dan membantu perekonomian Afghanistan serta mencegah krisis ekonomi dan keruntuhan di negara ini, yang akan berdampak pada stabilitas dan keamanan negara ini, kawasan yang lebih luas dan seluruh dunia.

Menegaskan kembali pandangan kemanusiaan dan keprihatinan Republik Islam Iran mengenai krisis dan kelanjutan perang di Yaman, ia mencatat bahwa kkelanjutan dari bencana kemanusiaan ini tidak benar-benar layak untuk dunia, dan perdamaian dan stabilitas harus dikembalikan ke Yaman, rakyat Yaman dan kawasan.

Guterres menekankan bahwa semua pihak dan negara harus membantu mencapai solusi politik di Yaman.

Guterres juga menyinggung pembicaraan Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, dan berkata, “Kami semua menantikan kesepakatan yang ditandatangani dan dilaksanakan sesegera mungkin oleh pihak-pihak yang bernegosiasi yang akan dapat diterima oleh semua pihak dan memastikan kepentingan Iran."

KEYWORD :

Iran Hossein Amirabdollahian Sekjen PBB Antonio Guterres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :