Sabtu, 20/04/2024 02:03 WIB

Pengalaman Unik YKPI Dampingi Pengobatan Kanker Istri TNI AD

Dalam rangka mencapai visi Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) tak pernah lelah menggandeng banyak pihak untuk menekan angka kanker payudara di Indonesia.

Virtual Sapa Sayang: Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dengan SKP Kartika-YKPI (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Dalam rangka mencapai visi Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) tak pernah lelah menggandeng banyak pihak untuk menekan angka kanker payudara di Indonesia.

Tak hanya mengajak masyarakat, pemerintah, media, maupun komunitas, YKPI juga melibatkan para istri prajurit TNI AD yang bernaung di bawah Persit Kartika Chandra Kirana (KCK). Para istri TNI AD yang penyintas kanker payudara ini lalu tergabung dalam pilar Survivor Kanker Payudara (SKP) Kartika YKPI.

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar mengaku punya kisah unik, ketika menggandeng para istri TNI AD. Linda mengungkapkan tidak mudah melakukan pendekatan pada awalnya.

"SKP KCK ini unik. (Pilar) SKP Dian kan mereka (para penyintas) yang mendaftar, kalau SKP KCK ini kami yang harus menyapa nama-nama yang diberikan. Mungkin mereka tidak tahu, ini siapa yang kirim berita? Apakah ini hoaks? Apakah ini hanya tipu-tipu," kata Linda dalam kegiatan `Virtual Sapa Sayang: Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dengan SKP Kartika-YKPI` pada Rabu (17/2).

Kendati demikian, lanjut Linda, YKPI tanpa kenal lelah mengirimkan pesan personal kepada 156 anggota Persit KCK yang sebelumnya telah didiagnosis kanker payudara, hingga akhirnya mereka setuju dan terbentuklah SKP Kartika YKPI pada 1 Oktober 2020.

"Tanggal 1 Oktober kami membuat video untuk meyakinkan mereka yang sudah bergabung di grup WhatsApp bahwa ini bukan hoaks, mendorong pengobatan medis, dan memberikan semangat. Juga, ada surat sapa dan sayang dari Ketua Umum Persit KCK (Hetty Andika Perkasa, Red) dan Ketua YKPI," lanjut Linda.

Dan sejak dibentuk pada 1 Oktober 2020, hingga saat ini SKP Kartika YKPI telah beranggotakan 189 orang dari para istri prajurit TNI AD.

Linda menambahkan, para anggota SKP Kartika YKPI terbilang loyal pada seluruh kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh YKPI, di antaranya talkshow dan webinar seputar kanker payudara.

"Grup WhatsApp membantu memberi semangat, meyakinkan anggota SKP Kartika YKPI untuk menjalankan pengobatan secara medis. Juga, mereka tidak merasa sendiri. Kami ada di situ. Apalagi beberapa pendamping adalah penyintas," kata Linda.

"Penyintas kanker payudara SKP Kartika YKPI juga merasa diperhatikan langsung oleh pimpinan mulai dari ranting sampai pusat. Dukungan dan perhatian dari pimpinan itu nilainya luar biasa," imbuh Linda.

Sementara itu, Ketua Umum Persit KCK Rahma Dudung Abdurachman menyampaikan terima kasih kepada YKPI yang bersedia memberikan pendampingan kanker payudara bagi para anggota Persit KCK.

Persit KCK, lanjut Rahma, akan terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata baik moral maupun material, bagi penyintas kanker payudara yang tergabung dalam SKP Kartika.

"Kepada para ketua Persit KCK agar dapat memberikan perhatian kepada anggota persit yang sakit berat khusunya kanker payudara maupun kanker lainnya. Serta sedari dini mendeteksi dini penyakit yang diderita sebelum menjadi kronis atau berat," ujar Rahma.

KEYWORD :

Kanker Payudara YKPI Linda Agum Gumelar SKP Kartika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :