Rabu, 17/04/2024 01:44 WIB

Lombok Timur Potensi Pengembangan Sentra Kambing Berbasis Korporasi

Pengembangan sentra peternakan kambing sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian tahun 2022 dalam rangka penguatan produksi pangan

Kambing Saanen (Foto: Humas Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah mengatakan, Lombok, Timur Nusa Tenggara Barat mempunyai potensi untuk pengembangan sentra-sentra peternakan kambing berbasis korporasi.

"Saat ini kita terus mendorong daerah yang mempunyai potensi komparatif untuk pengembangan ternak kambing/domba di wilayahnya," kata Nasrullah dalam keterangannya diterima Jurnas.com, Selasa (15/2).

Ia mengatakan, pengembangan sentra peternakan kambing sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian tahun 2022 dalam rangka penguatan produksi pangan, sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Makmun mengatakan, pengembangan ternak kambing saat ini diupayakan agar berbasis korporasi, sehingga kelembagaan kelompok kuat dan mudah dalam mengakses pembiayaan untuk modal usaha.

"Jika skala usaha meningkat, maka akan lebih efisien dalam pemeliharaan, sehingga pendapatan peternak juga meningkat dan diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraannya," ujar Makmun saat kunjungan kerja ke kelompok peternakan kambing mitra PT. Shadana di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin (14/2).

Ia mengatakan, akan terus mendorong peternak-peternak dalam negeri agar dapat menyediakan kebutuhan kambing setiap saat, terutama pada saat pelaksanaan hari raya Iduladha. Di samping itu, kambing/domba juga mempunyai peluang ekspor yang sangat menjanjikan ke Timur Tengah.

Direktur Shadana, Kuswanto selaku inti dari mitra kelompok ternak mengatakan, ternak kambing di kelompok ternak binaannya didukung pakan yang cukup, terutama pakan jenis legum seperti pohon lamtoro yang sebagian diolah menjadi silase dan sebagian lagi diberikan langsung.

"Kotoran ternak diolah menjadi pupuk organik yang sebagian untuk dijual dan sebagian lagi untuk dimanfaat dilahan sendiri untuk pemupukan lahan pakan yang tersedia," ujarnya.

Ia menjelaskan, sistem pemeliharan kambing di kempok ternak binaannya ter-recording dengan rapi dan ada penandaan ditelinga berupa tattoing, sehingga ketahuan silsilah keterunannya.

Kambing yang dikembangkan di kelompok ternak ini adalah hasil persilangan antara kambing boer jantan dengan kambing jawa randu, keturunannya inilah yang akan dijadikan bibit oleh kelompok ternak mitra selama kurang lebih 6 bulan sejak disapih hingga mencapai bobot badan hidup (BBH) 35-45 kg untuk jantan dan 30-36 kg untuk betina.

"Setiap anggota kelompok memelihara dan merawat kurang lebih 20-25 ekor betina atau 36 ekor jantan (skala ekonomi), dengan skala pemeliharaan ini peternak mitra mendapatkan penghasilan per bulan masing-masing 2-2,7 juta rupiah," ungkap Kuswanto.

Menurutnya, selain banyak keuntungan dalam memelihara kambing, juga dapat memanfaatkan lahan konsong bekas tambang untuk konservasi lahan penghijauan sekaligus pemanfaatan sebagai pakan ternak yang berkualitas cukup tinggi.

"Pokoknya luar biasalah, dan tidak salah jika di daerah ini dijadikan sebagai sentra peternakan kambing kedepan," ujar Kuswanto.

Kuswanto menyampaikan, populasi ternak kambingnya saat ini sebanyak 537 ekor. "Target kami sampai akhir tahun memiliki populasi kambing sebanyak 2.000 ekor, dan kami upayakan ada penambahan indukan sebanyak 100 ekor setiap bulan selama 3 bulan," imbuhnya.

KEYWORD :

Dirjen PKH Nasrullah Sentra Peternakan Kambing Lombok Timur Nusa Tenggara Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :