Kamis, 18/04/2024 18:48 WIB

Waduh! Harga Solar 2017 Bakal Naik

Harga Solar subsidi periode Januari - Maret 2017 bakal naik sekitar Rp500 per liter dari harga periode sebelumnya, dengan asumsi kenaikan harga minyak dunia US$ 5 per barel.

Kantor Pertamina

Jakarta - Pemerintah telah menetapkan untuk tidak menaikkan harga jual solar bersubsidi hingga akhir tahun 2016. Namun memasuki tahun 2017, para pengguna solar bersubsidi harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam.

Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, harga Solar subsidi periode Januari - Maret 2017 bakal naik sekitar Rp500 per liter dari harga periode sebelumnya, dengan asumsi kenaikan harga minyak dunia US$ 5 per barel. Kenaikan harga minyak dunia sendiri adalah imbas pengurangan produksi oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak mentah (OPEC).

Harga Solar subsidi saat ini sebesar Rp5.150 per liter, dan jika tahun depan naik berarti harga solar bersubsidi tahun depan menjadi Rp5.650. Ahmad Bambang menuturkan, Pertamina mengalami defisit sebesar Rp700 per liter dengan menjual solar bersubsidi Rp5.150 per liter sejak Oktober lalu. Penyebabnya kerugian ini karena pemerintah tidak berani menaikkan harga BBM pada periode tersebut meskipun indikator harga minyak naik.

Jika pada awal 2017 harga solar bersubsidi jadi naik, lanjut Bambang, maka hal itu sudah masuk dalam pembukuan keuangan tahunan yang berbeda dengan saat ini, sehingga dipastikan keuntungan yang diperoleh Pertamina pada penjualan tahun ini tidak bisa menutup selisih harga keekonomian minyak tahun depan.

Kementerian ESDM sendiri belum menentukan berapa kenaikan harga solar bersubsidi tahun depan. Namun Direktur Pembinaan Hilir Kementerian ESDM Setyorini Tri Hutami mengekui bahwa harga Solar periode Januari sampai Maret 2017 memang akan mengalami kenaikan. “Yang memutuskan (kenaikan harga solar) Pak Menteri ESDM," ucap Setyorini.

KEYWORD :

Solar Subsidi Pertamina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :