Selasa, 23/04/2024 19:04 WIB

Lepas 3,5 Ton Manggis ke Tiongkok, Kementan: Permintaan Buah Lokal Unlimited

Nilai ekspor manggis pada 2021 sebesar 25.573 ton atau senilai Rp 1 triliun.

Buah manggis (Foto: Humas Kementan)

Purwakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto bersama Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika melepas 3,5 ton manggis dengan tujuan Guangzhou, Shanghai, Tiongkok, dari Desa Situ, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta.

Ekspor manggis kali ini dilakukan PT. Kujang Jaya Makmur melalui rumah kemas PT. Agro Berlian Nusantara. Ekspor dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dengan volume rata-rata 500-650 keranjang dengan berat masing-masing keranjang 7 kg.

"Setiap kali pengiriman, rata-rata sebesar 3,5 ton - 4,2 ton dengan nilai berkisar Rp 337 juta," terang Prihasto dalam keterangannya diterima Jurnas.com, Rabu (9/2).

Prihasto mengatakan, nilai ekspor manggis pada 2021 sebesar 25.573 ton atau senilai Rp 1 triliun. Angka ekspor ini menurun jika dibandingkan pada 2020 yang mampu mengekspor 48.171 ton. Penurunan ini terjadi dikarenakan faktor iklim yang tidak menentu.

"Permintaan untuk manggis atau buah-buahan lokal ini luar biasa atau unlimited, termasuk durian. Asalkan kita bisa memenuhi sesuai protokol ekspor, pasar akan menerima," kata Prihasto.

Hasto mengatakan, Kementan berkomitmen akan terus mendorong ekspor buah-buahan termasuk manggis, di antaranya melalalui Kampung Buah-Buahan. Kampung ini bertujuan untuk memudahkan para pelaku usaha mencari ketersediaan buah lokal.

"Total kampung buah pada 2022 diperkirakan lebih dari 700 kampung buah. Jika hal ini terwujud, selain memudahkan pelaku usaha mencari ketersediaan buah dan secara tidak langsung juga turut membantu para petani meningkatkan kesejahteraannya," kata Prihasto.

Prihasto berharap penyelenggaraan ODICOFF 2022 di 34 negara manggis wanayasa khas Purwakarta juga dapat diperkenalkan. "Bahkan kalau bisa tidak hanya manggis, namun juga durian atau komoditas lainnya," terangnya.

Sementara itu, Anne mengatakan, manggis adalah buah khas Kabupaten Purwakarta yang sangat menjanjikan dari sisi ekonomi. Varietas wanayasa adalah manggis varietas asli Purwakarta yang kualitasnya mampu memenuhi pasar ekspor.

"Di Purwakarta terdapat 158 ribu pohon dengan 96 persen kebun teregistrasi. Alhamdulillah, komoditas unggulan khas Purwakarta ini bisa menembus pasar internasional. Ini menjadi angin segar bagi kami. Sejauh ini, manggis sudah ekspor ke beberapa negara ASEAN dan Tiongkok," kata Anne.

Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong sisi produktivitas manggis agar terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Untuk memperkuat kualitas, salah satu upayanya yakni memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani.

"Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong supaya produktivitasnya terus meningkat. Ujungnya, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi," tutur Anne.

Pihak PT. Kujang Jaya Makmur sendiri menargetkan pada periode 2022 penjualan manggis mampu menembus 500 ton atau senilai Rp 45 miliar. Besarnya potensi manggis Purwakarta dinilai pemerintah juga mampu membantu menurunkan gas emisi rumah kaca.

KEYWORD :

Prihasto Setyanto Kampung Hortikultura ekspor manggis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :