Kamis, 18/04/2024 13:28 WIB

Cak Imin Usulkan NU-Muhammadiyah Raih Nobel Perdamaian Dunia 2022

Punya Hak Suara Menentukan Nominasi

Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin/Cak Imin)

Slawi, Jurnas.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengusulkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai penerima Penghargaan Nobel Perdamaian 2022.

Sebagai Wakil Ketua DPR RI, Gus Muhaimin yang beken disapa Cak Imin memiliki hak suara dalam menentukan nominasi atau calon peraih Nobel tersebut.

"Saya akan mengusulkan kepada Parlemen dan Pemerintah Norwegia untuk menjadikan NU dan Muhammadiyah sebagai penerima Nobel Perdamaian Dunia karena dua organisasi ini telah terbukti merajut kemanusiaan, merajut kebersamaan, dan merajut perdamaian,” ujarnya saat hadir dalam pernyataan kebulatan tekad pengurus Ranting PKB se-Kabupaten Tegal menjadikan Gus Muhaimin sebagai Presiden 2024, Selasa (8/2/2022).

Untuk mewujudkan misi tersebut, Cak Imin akan terbang ke Norwegia untuk menemui ketua parlemen dan Pemerintah Norwegia sebagai penentu nobel perdamaian pada Maret 2022.

Menurut Cak Imin, selama ini belum ada peraih Nobel dari Indonesia. NU dan Muhammadiyah dinilai sangat layak untuk mendapatkan Nobel tersebut. Karena jauh sebelum negeri ini merdeka, NU selalu mengeluarkan fatwa perdamaian dan kemanusian.

”Ini karena komitmen kita terhadap NU sangat kuat dan jelas. Konsistensi NU itu yang akan kita tunjukkan kepada dunia luas. Insya Allah menerima. Kalau tidak 2022, ya 2023. Ini bukti bahwa PKB dan NU tidak bisa dipisahkan sampai Yaumul Akhir,” katanya.

Diketahui, penghargaan Nobel telah diberikan sejak 1901. Sejumlah nama besar dunia telah meraih hingga saat ini. Antara lain, Albert Einstein, Marie Curie, Nelson Mandela, Ernest Hemingway, dan Komite Internasional Palang Merah dan sejumlah nama besar lainnya.

Ada lima kategori Penghargaan Nobel yang diberikan yakni Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, dan Perdamaian. Syarat pemenang Nobel adalah harus hidup. Nobel juga tidak dapat dibagikan lebih dari tiga orang.

Tidak ada batasan berapa banyak penghargaan yang dapat diterima seseorang. Organisasi juga bisa mendapatkannya. Misalnya, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi telah menerima beberapa Nobel Perdamaian.

Dalam kesempatan itu, Cak Imin menyatakan, dukungan untuk memimpin Indonesia di 2024 terus muncul. ”Gairah dan kekuatan luar biasa dari Aceh hingga Papua terus tumbuh dan semakin kokoh,” katanya.

Hadir dalam acara itu, Wakil Ketua DPP Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi DPR RI Cucun A Syamsurijal, Sekretaris DPW PKB Jateng H Sukirman, serta anggota Fraksi PKB DPR RI dan Jateng dari Dapil Tegal.

Cak Imin pun terus mengajak para pengurus dan kader untuk terus bekerja keras agar dalam Pemilu 2024, PKB mendapatkan hasil maksimal.

"Dengan semangat yang kuat, tentu kita bisa menang. Tidak hanya di Kabupaten Tegal, tapi bisa Jawa Tengah, hingga di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Sejauh ini, jelas Cak Imin, PKB punya mandat yang sangat kuat. Sebuah mandat yang sudah didoktrinkan dan menjadi kuktur.

Mandat-mandat itu terangkum dalam Mars dan Hymne PKB. Jika Mars dan Hymne PKB ini dijalankan, Indonesia akan makmur dan sejahtera.

Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH M Yusuf Chudlori juga menyatakan bahwa lahirnya PKB adalah untuk menjaga NU.

”Dengan kebersamaan, maka ke depan saya yakin akan meraih kejayaan di 2024,” tegasnya.

KEYWORD :

Cak Imin Capres 2024 NU Muhammadiyah Nobel Perdamaian Dunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :