Kamis, 25/04/2024 07:32 WIB

Bom Meledak di Pasar Kongo, Empat Warga Terluka

Ledakan bom di pasar sibuk Beni, Republik Demokratik Kongo (DRC), menyebabkan empat warga terluka pada Sabtu (Minggu waktu setempat).

Ilustrasi bom meledak (Foto: Sonora)

Kinshasa, Jurnas.com - Ledakan bom di pasar sibuk Beni, Republik Demokratik Kongo (DRC), menyebabkan empat warga terluka pada Sabtu (Minggu waktu setempat).

Dikutip dari Aljazeera pada Minggu (6/2), ledakan ini terjadi beberapa hari setelah kedutaan besar AS di ibu kota Kinshasa memperingatkan kemungkinan serangan.

Polisi setempat sedang mencari tersangka pengeboman pasca ledakan di wilayah timur, di mana pasukan Kongo dan Uganda melancarkan kampanye melawan tersangka pemberontak bersenjata.

"Kami menyerukan kepada penduduk untuk tenang dan terutama waspada," kata juru bicara kepolisian kota Beni, Nasson Murara. Polisi merawat korban di pasar sebelum membawa mereka ke rumah sakit polisi setempat.

Frank Kasisa, dokter yang merawat di rumah sakit polisi Beni, mengatakan empat orang dalam kondisi stabil setelah terluka dalam ledakan itu. Dia memastikan tidak ada yang terbunuh.

Stephanie Kahambu, yang memiliki toko di dalam pasar, mengatakan pasar sudah ramai sebelum ledakan.

"Kami mendengar sebuah bom meledak, dan semua orang melarikan diri ke arah yang berbeda," kata Kahambu.

“Sungguh menyedihkan karena saya melihat empat orang yang terluka parah," imbuh dia.

Kedutaan Besar AS di Kinshasa mengatakan pada Selasa lalu mengumumkan bahwa akan ada "serangan teroris" yang direncanakan di Beni "dalam waktu dekat", dan memperingatkan warga AS agar tidak bepergian ke sana.

Beni telah mengalami beberapa pemboman dalam beberapa tahun terakhir yang disinyalir dilakukan oleh Pasukan Sekutu Demokrat (ADF), sebuah kelompok bersenjata Uganda yang telah berjanji setia kepada ISIS.

Pada hari Natal, bom bunuh diri menyerang sebuah restoran di Beni, menewaskan sedikitnya lima orang dan dirinya sendiri, sementara sedikitnya orang terluka setelah tiga bom mengguncang bagian timur negara itu pada Juni tahun lalu.

ADF adalah yang paling mematikan dari sekitar 122 kelompok bersenjata yang berkeliaran di timur DRC yang kaya mineral, banyak dari mereka merupakan warisan dari dua perang regional yang berlangsung dari tahun 1996 hingga 2003.

Pada akhir November, DRC dan Uganda meluncurkan operasi gabungan melawan ADF di timur negara itu setelah pasukan Kongo berjuang selama berbulan-bulan untuk memadamkan serangan berdarah ADF.

KEYWORD :

Ledakan Bom Kongo Terorisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :