Kamis, 25/04/2024 23:06 WIB

MUI Tantang BNPT Ungkap Data Pesantren Terafiliasi Terorisme

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, Kiai Cholil Nafis menantang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), untuk membuka data pondok pesantren yang terafiliasi terorisme.

Ilustrasi Teroris (Foto: Via Duta Damai)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, Kiai Cholil Nafis menantang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), untuk membuka data pondok pesantren yang terafiliasi terorisme.

Hal ini diungkapkan menyusul pernyataan Kepala BNPT, Boy Rafli Amar yang menyebut bahwa ratusan pondok pesantren di Indonesia disinyalir berafiliasi dengan jaringan terorisme.

Menurut Kiai Cholil Nafis, selain diksi afiliasi yang ambigu meresahkan para pengasuh pesantren, kiprah kepesantrenan pun menjadi ternodai.

Terlebih lagi, telah membuat para orang tua santri merasa tidak nyaman dan cemas dengan putra-putrinya yang saat ini menuntut ilmu di pesantren.

"Apa definisi afiliasi. Ini pernyataan yang meresahkan pengelola dan pengasuh pesantren," ujar Cholil dikutip dari laman resmi MUI pada Selasa (1/2).

Isu serupa sebenarnya bukan hanya sekali ini mencuat ke publik. Sudah terhitung sejak tahun 2012 lalu, pesantren sering disinyalir menjadi ladang kaderisasi gerakan terorisme. Hal itu disebabkan doktrin agama sebagai latar kepesantrenan sering menjadi kedok jaringan terorisme.

Oleh karena itu, Kiai Cholil meminta BNPT agar ungkapannya itu tidak hanya sekadar narasi, tetapi ada tindak ketegasan sebagai bentuk penanggulangan. Dia menyebut, keberadaan pesantren saat ini erat kaitannya dengan izin perundang-undangan.

"Kalau memang terpapar terorisme yang melanggar UU, maka cabut saja izinnya atau diproses secara hukum. Kalau narasi beginian di publik cuma bikin cemburu dan tak enak hati," tegas Cholil.

KEYWORD :

BNPT Majelis Ulama Indonesia Pondok Pesantren Terorisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :