Kamis, 18/04/2024 08:49 WIB

Catatan Kepemimpinan Anies, PDIP: Eskavator Nganggur, Jakarta Pinggiran Tak Digarap

pemimpin jangan santai mengurus rakyat

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat penanaman pohon di Bali (dok.ist, jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta tak lama lagi akan berakhir, tepatnya pada Oktober 2022. Bahkan enam bulan sebelumnya, atau April 2022 sudah tak boleh membuat kebijakan sebagai Gubernur.

Nah, ada catatan khusus yang disampaikan PDI Perjuangan terkait kinerja kepemimpinan Anies Baswedan. Salah satunya terkait pembenahan terhadap warga pinggiran kota, maupun pembenahan perkampungan dalam kota yang tidak berdampak sistemik.

"Hal-hal yang berada di pinggiran Jakarta itu tidak mendapatkan sentuhan yang membawa perubahan secara sistemik bagi kemajuan daerah," kata Hasto yang memimpin kegiatan yang dilaksanakan sebagai rangkaian perayaan HUT ke-49 PDIP dan Ulang Tahun Megawati Soekarnoputri itu.

Bagi Hasto, kepemimpinan Anies melupakan sejumlah kebijakan positif Gubernur DKI Jakarta era Joko Widodo (Jokowi) hingga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Contohnya, kata dia, Anies luput merawat taman dan danau di DKI Jakarta yang tidak pernah terjadi ketika provinsi berikon Monas itu dipimpin Jokowi atau Ahok.

"Contoh sederhana dalam membuat taman, di dalam merawat danau, di dalam membersihkan sungai yang dahulu dipelopori Pak Jokowi dan Pak Ahok yang secara spektakuler yang mampu mengubah Waduk Ria Rio, sekarang bisa lihat di sana. Kita juga bisa lihat di Tanah Abang bagaimana pengaturannya, apakah ada taman-taman kota yang dirawat dengan baik?" tukas Hasto.

Hasto saat kegiatan menanam pohon di Danau Kampung Bintaro turut menyinggung banyaknya pasukan oranye yang sekarang ini terlihat duduk.

Bahkan, dia turut melihat banyak eskavator yang tidak dipergunakan semestinya. Seperti alat berat berupa eskavator milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terparkir di aliran Kali Cideng di dekat Gedung KPK, Jakarta Selatan.

"Saya kalau di Jakarta berkeliling, bagaimana banyak eskavator yang menganggur. Di KPK itu saya sampai bilang, itu buat apa di depan KPK eskavator menganggur. Mengeruknya tidak dilakukan, klaim atas biaya eskalator dilakukan," tutur Hasto.

Bahkan pengalamannya sendiri ketika melakukan penghijauan di Rawa Lindung Jakarta, dimana warga sekitar mengakui bahwa ekskavator di sana jarang dipergunakan.

Menurut Hasto, hal tersebut tidak terjadi ketika DKI Jakarta dipimpin Jokowi dan Ahok. Semua eskavator bekerja maksimal mengeruk kali dan danau.

"Berbeda di era Jokowi dan Ahok. Semua eskavator berjalan. Masyarakat harus menjadi pengawas agar program bisa dijalankan sebaiknya," tutur Hasto.

Belum lagi jika dibandingkan dengan kemampuan Jokowi, Ahok, hingga Djarot Saiful Hidayat yang mengubah kultur di Jakarta. Contohnya adalah mengenai layanan pemadam kebakaran. Jika di era sebelumnya, ada cerita dimana warga harus “bernegosiasi” jika ingin ada air ketika terkadi kebakaran.

“Itu dulu sebelum pak Jokowi. Ketika mejabat, pak Jokowi mengubah kultur itu. Rakyat yang jadi korban, pemadam otomatis memadamkan. Tidak perlu negosiasi. Itu perubahan kultural. Ini contoh pemimpin mengalirkan disiplin dan ketegasan yang membuat birokrasi satu nafas. Kepemimpinan diukur apabila gubernur berwibawa sampai petugas di lapangan bertugas disiplin, itu namanya kultural organisasi,” urainya.

“Jadi tidak bisa pemimpin santai, kerjanya meminta yang di bawah bekerja,” tegas Hasto.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono menyatakan komitmen bekerja untuk memastikan kota Jakarta menjadi kota yang membahagiakan warganya bisa terwujud.

Salah satunya lewat kegiatan penanaman pohon dan penebaran benih ikan di Danau Kampung Bintaro, Jakarta Selatan, yang diorganisasi Banteng Muda Indonesia (BMI), Sabtu (29/1/2022).

“Sebentar lagi kami akan membenahi ini semua. Masa jabatan pak gubernur tinggal menghitung hari, karena bulan April, enam bulan sebelum masa bakti berakhir, gubernur dan kepala daerah sudah tak diperbolehkan membuat kebijakan yang strategis,” kata Gembong.

“Maka, fraksi bersama seluruh elemen masyarakat akan membenahi apa yang belum terbenahi. Hari ini sudah kami buktikan, partai dengan semangat gotong royong membangun bersama masyarakat merawat lingkungan. Semoga ini bisa menjadi gerakan bersama-sama,” tambah Gembong.

KEYWORD :

Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :