Rabu, 24/04/2024 06:39 WIB

Arab Saudi dan Thailand Baikan

Petugas kebersihan kelahiran Thailand, Kriangkrai Techamong, mencuri permata berharga senilai US$20 juta pada tahun 1989 dari rumah seorang pangeran Saudi, memicu perseteruan antara negara-negara yang dijuluki Blue Diamond Affair.

Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency ini menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha di Diriyah di pinggiran ibukota Riyadh. (Foto: SPA/AFP)

RIYADH, Jurnas.com - Arab Saudi dan Thailand mengumumkan telah menjalin kembali hubungan diplomatik, setelah lebih dari tiga dekade hubungan membeku karena pencurian permata dari istana Saudi.

Petugas kebersihan kelahiran Thailand, Kriangkrai Techamong, mencuri permata berharga senilai US$20 juta pada tahun 1989 dari rumah seorang pangeran Saudi, memicu perseteruan antara negara-negara yang dijuluki Blue Diamond Affair.

Dikutip dari AFP, kedua negara mengumumkan dalam sebuah pernyataan bersama pembentukan kembali penuh hubungan diplomatik selama kunjungan Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha ke Riyadh.

"Langkah bersejarah ini adalah hasil dari upaya jangka panjang di berbagai tingkat untuk membangun kembali rasa saling percaya dan hubungan persahabatan," tambah pernyataan bersama itu, setelah pertemuan antar perdana menteri Thailand dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Sementara itu, Saudi Airlines mengumumkan bahwa penerbangan ke Thailand akan dilanjutkan pada Mei.

Thailand berulang kali berusaha memulihkan hubungan, sebagian untuk menguntungkan industri pariwisata yang penting, tetapi Arab Saudi telah lama menuduh polisi Thailand ceroboh dalam penyelidikan pencurian, dengan tuduhan bahwa permata yang dicuri diambil oleh perwira senior.

Polisi Thailand kemudian mengembalikan beberapa permata tetapi pejabat Saudi mengklaim sebagian besar palsu, sementara keberadaan permata paling berharga berlian biru 50 karat yang langka masih belum diketahui.

Riyadh mengirim seorang pengusaha untuk menyelidiki pada tahun 1990 tetapi dia menghilang di Bangkok beberapa hari setelah tiga diplomat Saudi ditembak mati di kota itu.

Pada tahun 2014, karena kurangnya bukti, sebuah kasus dijatuhkan terhadap lima pria, termasuk seorang polisi senior Thailand, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan pengusaha Saudi.

Kriangkrai menjalani hukuman lima tahun penjara atas pencurian permata dan menjual sebagian besar permata sebelum penangkapannya. Ia menjadi biksu pada tahun 2016.

KEYWORD :

Arab Saudi Thailand Pencurian Permata Prayut Chan-o-cha Mohammed bin Salman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :