Jum'at, 19/04/2024 18:16 WIB

Selandia Baru Tak akan Lakukan Lockdown

Kontrol ketat Selandia Baru dan keunggulan geografis telah membantunya tetap bebas dari varian Omicron di masyarakat, meskipun banyak kasus kini telah dilaporkan di fasilitas karantina di perbatasan.

Tanda pusat vaksinasi mengarahkan masyarakat selama penguncian untuk mengekang penyebaran wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Auckland, Selandia Baru, 26 Agustus 2021. Reuters/Fiona Goodall

WELLINGTON, Jurnas.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan pembatasan akan diperketat di seluruh negeri jika ada transmisi komunitas dari varian Omicron. Namun, ia mengatakan tidak akan kembali ke penguncian.

Kontrol ketat Selandia Baru dan keunggulan geografis telah membantunya tetap bebas dari varian Omicron di masyarakat, meskipun banyak kasus kini telah dilaporkan di fasilitas karantina di perbatasan.

Pengaturan status merah akan diberlakukan dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah Omicron tiba di komunitas, Ardern mengatakan pada konferensi pers, yang berarti masker akan diamanatkan dan akan ada batasan pada pertemuan publik.

"Ketika kami memiliki bukti penularan Omicron di komunitas, kami tidak akan menggunakan penguncian, sebaliknya seluruh negara akan pindah ke status merah dalam waktu 24 hingga 48 jam," kata Ardern, menambahkan bahwa Omicron pada akhirnya akan tiba.

"Kami tahu dari negara lain hanya butuh 14 hari untuk kasus Omicron tumbuh dari ratusan menjadi ribuan. Ini adalah kasus ketika tidak, dan itulah mengapa kita perlu bersiap," katanya.

Sekitar 93 persen penduduk Selandia Baru yang berusia di atas 12 tahun telah divaksinasi lengkap dan sekitar 20 persen telah mendapatkan suntikan booster. Ardern mengatakan lebih banyak orang harus mendapatkan booster.

"Bukti internasional menunjukkan bahwa dosis booster memberikan perlindungan yang baik terhadap Omicron," katanya.

Perbatasan Selandia Baru telah ditutup untuk orang asing sejak Maret 2020 dan rencana pembukaan kembali secara bertahap diundur dari pertengahan Januari hingga akhir Februari karena khawatir akan wabah Omicron, seperti yang terlihat di negara tetangga Australia.

Orang-orang yang datang harus melamar tempat di fasilitas karantina yang dikelola negara. Pemerintah minggu ini berhenti mengeluarkan slot baru di tengah lonjakan jumlah orang yang datang dengan Omicron.

Ardern mengatakan tidak ada perubahan pada rencana pengaturan perbatasan untuk saat ini.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Selandia Baru Jacinda Ardern Varian Omicron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :