Selasa, 23/04/2024 15:02 WIB

Insan Pertanian Harus Adaptasi dengan Perubahan dan Mitigasi Iklim

Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim berdampak sangat luar biasa terhadap perubahan lingkungan strategis global dan ketahanan pangan nasional.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi pada rapat kerja Penguatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian melalui Dana Dekonsentrasi, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, 19-22 Januari 2022.

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan pertanian melalui penyuluhan. Untuk itu, Kementan memperkuat kegiatan penyuluhan terutama antisipasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Hal ini disampaikan dalam rapat kerja Penguatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian melalui Dana Dekonsentrasi, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, 19-22 Januari 2022.

Peserta kegiatan ini sebanyak 64 orang yang berasal dari 33 provinsi. Yang hadir pada pertemuan ini kepala dinas pertanian provinsi, kepala dinas penyuluhan dan kepala UPTD.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan kegiatan penyuluhan sangat penting.

"Kegiatan penyuluhan itu adalah bekal yang diberikan kepada petani untuk memperkuat pertanian. Harapannya, produktivitas bisa meningkat, sehingga pendapatan petani juga meningkat," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, yang membuka rapat kerja penyuluhan pertanian nasional, menyampaikan sejumlah hal.

Menurutnya, pandemi Covid-19 dan perubahan iklim berdampak sangat luar biasa terhadap perubahan lingkungan strategis global dan ketahanan pangan nasional.

"Ancaman yang muncul di antaranya musim kemarau panjang, terjadinya krisis pangan, restriksi ekspor pangan global, dan penurunan daya beli masyarakat," katanya.

Dedi menambahkan, untuk menjaga pangan di tengah pandemi,  Presiden telah mengamanatkan semua kementerian dan lembaga negara untuk memprioritaskan kebutuhan pangan sebagai pasokan masyarakat.

"Untuk itu, kita harus beradaptasi dan mitigasi iklim dengan menghadirkan kesatuan emosional dan kebersamaan dengan Gubernur, Bupati/Walikota, dan pejabat Pemerintah Daerah lainnya, termasuk para Penyuluh Pertanian untuk mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca ekstrim," katanya.

Pria yang akrab disapa Prof Dedi itu mengatakan, pertanian menempati posisi sentral dalam pembangunan nasional. Selain sebagai penyedia pangan bagi penduduk Indonesia, sektor pertanian juga berperan sebagai penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Berdasarkan data BPS pada tahun 2020, sektor pertanian menyumbang pertumbuhan PDB terbesar yaitu sebesar 16,24% (menurut lapangan usaha), dibanding sektor lainnya yang mengalami penurunan bahkan mengalami pertumbuhan negatif (rugi)," katanya. 

Untuk mendukung pertumbuhan pembangunan pertanian, berbagai program dan kegiatan telah dirancang serta diimplementasikan Kementerian Pertanian.

Implementasi tersebut diharapkan dapatmewujudkan tercapainya Program Pembangunan Pertanian, yaitu Program Prioritas, Program Reguler Maksimum; dan Program Reguler.

Program Prioritas Kementerian Pertanian adalah Food Estate yang saat ini berada di  Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara, dan Kabupaten Sumba Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Sedangkan untuk Program Reguler Maksimum, khususnya pada kegiatan Penyuluhan Pertanian yang meliputi Apresiasi SDM Pertanian Tahun 2022, Lomba Video Blog Penyuluh Pertanian Tingkat Nasional, Jambore Penyuluh Pertanian, Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial, Pembangunan dan Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian, Video Success Story Penyuluh dan Petani, dan Video Tematik Pertanian," katanya.

Ditambahkannya, guna mewujudkan pencapaian tujuan dan output pembangunan pertanian, maka diperlukan modernisasi pertanian yang salah satunya didukung oleh sumberdaya manusia pertanian yang maju, mandiri dan modern.

"Untuk itu, pada Tahun 2022, BPPSDMP merancang Arah Kebijakan pada Penguatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, Penguatan pendidikan vokasi pertanian, Penguatan pelatihan vokasi dan sertifikasi profesi pertanian, dan Penguatan reformasi birokrasi BPPSDMP yang efektif dan efisien," urainya.

Dedi juga mempertegas jika penyuluhan pertanian masih menjadi program utama dalam pengembangan SDM Pertanian.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDM Mitigasi Perubahan Iklim Dedi Nursyamsi Penyuluh Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :