Jum'at, 19/04/2024 04:43 WIB

Butuh Empat Minggu Pulihkan Kabel Bawah Laut Tonga

Kabel bawah laut utama yang hancur dalam letusan gunung berapi di Tonga, setidaknya membutuhkan waktu empat minggu ke depan untuk diperbaiki.

Letusan gunung di Tonga (Foto: Aljazeera)

Wellington, Jurnas.com - Kabel bawah laut utama yang hancur dalam letusan gunung berapi di Tonga, setidaknya membutuhkan waktu empat minggu ke depan untuk diperbaiki.

Terputusnya kabel bawah laut akibat letusan gunung berapi pada pekan lalu, melumpuhkan komunikasi dan mengisolasi pulau Pasifik itu dari dunia luar.

Letusan itu juga menyebabkan tsunami, yang menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang warga negara Inggris . Tim telah bekerja sepanjang waktu untuk mendapatkan pasokan penting ke wilayah tersebut.

"Perusahaan kabel AS SubCom menyarankan akan memakan waktu setidaknya empat minggu untuk memperbaiki koneksi kabel Tonga," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru pada Rabu (19/1) dikutip dari Aljazeera.

SubCom, kontraktor perbaikan kabel sepanjang lebih dari 50.000 km (31.070 mil) di Pasifik Selatan, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Tonga Cable untuk memobilisasi sebuah kapal untuk perbaikan kabel.

Sejak letusan itu, komunikasi yang terjalin sedikit, hanya dimungkinkan melalui beberapa telepon satelit, terutama yang diselenggarakan oleh kedutaan asing di ibu kota Nuku`alofa. Banyak orang Tonga di luar negeri menunggu kabar dari orang-orang terkasih.

Perusahaan telekomunikasi Digicel diperkirakan akan menyiapkan koneksi 2G sementara hari ini, yang memprioritaskan komunikasi suara dan SMS, tambah pernyataan itu.

Namun koneksi diharapkan "terbatas dan tidak merata", mencakup sekitar 10 persen dari kapasitas reguler.

Ini bukan pertama kalinya satu-satunya kabel bawah laut Tonga rusak. Serangan cuaca buruk pada tahun 2019 menimbulkan kerusakan tak terduga pada kabel, menyebabkan pemadaman total layanan seluler dan internet bagi 100.000 penduduk di negara kepulauan itu.

Amanda Watson, seorang peneliti dari Departemen Urusan Pasifik Universitas Nasional Australia, mengatakan insiden itu menyoroti pentingnya telekomunikasi dan akses internet di negara-negara kepulauan Pasifik. Beberapa dari mereka hanya memiliki satu kabel bawah air masing-masing.

"Akan ideal jika setiap negara dapat memiliki lebih dari satu kabel, untuk menyediakan beberapa redundansi jika satu kabel rusak," ujarnya.

KEYWORD :

Kabel Bawah Laut Pulau Tonga Gunung Meletus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :