Kamis, 25/04/2024 22:03 WIB

Inggris Kirim Senjata Anti-Tank ke Ukraina

Inggris mulai memasok senjata anti-tank ke Ukraina. Sementara itu Kanada dilaporkan mengerahkan kontingen kecil pasukan khusus ke Kyiv di tengah kekhawatiran kemungkinan invasi oleh Rusia.

Tentara Ukraina membawa senjata (Foto: UPI)

London, Jurnas.com - Inggris mulai memasok senjata anti-tank ke Ukraina. Sementara itu Kanada dilaporkan mengerahkan kontingen kecil pasukan khusus ke Kyiv di tengah kekhawatiran kemungkinan invasi oleh Rusia.

Perkembangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dengan marah menolak klaim Amerika Serikat pekan lalu, bahwa Moskow sedang mempersiapkan dalih untuk menyerang Ukraina jika diplomasi gagal memenuhi tujuannya.

Adapun Moskow yang telah mengerahkan 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, menyangkal rencana serangan terhadap Ukraina.

Dikutip dari Aljazeera pada Selasa (18/1), Rusia mengatakan dapat mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan kecuali Barat menyetujui daftar tuntutan, termasuk melarang Kyiv bergabung dengan NATO. Rusia memandang ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman eksistensial.

Namun Washington dan sekutunya dengan tegas menolak tuntutan Moskow dan negosiasi Rusia-AS di Jenewa dan pertemuan NATO-Rusia terkait di Brussel berakhir pekan lalu tanpa terobosan.

Sejak itu Kyiv telah meminta senjata kepada negara-negara Barat untuk membantunya melindungi dirinya sendiri.

Berbicara di parlemen Inggris pada hari Senin, Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan Inggris telah "mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-armor ringan".

Persenjataan pertama dikirim pada Senin (17/1) kemarin dan sejumlah kecil personel Inggris akan memberikan pelatihan untuk waktu yang singkat, tanpa merinci jumlah dan jenis senjata yang dikirim.

Namun dia menambahkan, "Itu bukan senjata strategis dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia. Mereka harus digunakan untuk membela diri."

"Ini adalah (senjata) jarak pendek. Tapi bagaimanapun itu akan membuat orang berhenti sejenak dan berpikir apa yang mereka lakukan dan jika tank meluncur ke Ukraina, menyerangnya, maka mereka akan menjadi bagian dari mekanisme pertahanan," lanjutnya.

Dalam artikel terpisah yang diterbitkan pada Senin kemarin, Wallace juga membahas klaim Rusia tentang ancaman dari NATO, dengan mengatakan aliansi keamanan Barat itu "pada intinya, defensif".

"Negara-negara bekas Soviet belum diperluas `menjadi` oleh NATO, tetapi bergabung atas permintaan mereka sendiri," tulis Walace.

"Kremlin mencoba untuk menghadirkan NATO sebagai plot Barat untuk melanggar batas wilayahnya, tetapi dalam kenyataannya, pertumbuhan keanggotaan Aliansi adalah respons alami dari negara-negara tersebut terhadap aktivitas dan ancamannya sendiri," imbuhnya.

KEYWORD :

Senjata Anti-Tank Ukraina Inggris Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :